kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi disrupsi teknologi, Jokowi minta perguruan tinggi kolaborasi dengan industri


Selasa, 27 Juli 2021 / 13:59 WIB
Hadapi disrupsi teknologi, Jokowi minta perguruan tinggi kolaborasi dengan industri
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sejumlah ilmu pengetahuan sudah usang di tengah disrupsi teknologi. Oleh karena itu diperlukan perubahan dalam dunia pendidikan. Sehingga nantinya pendidikan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada.

Jokowi mendorong dunia perguruan tinggi agar berkolaborasi dengan para praktisi dan pelaku industri. Demikian juga sebaliknya, di mana para pelaku industri sangat membutuhkan talenta dan inovasi teknologi dari perguruan tinggi.

"Oleh karena itu, ajak industri ikut mendidik para mahasiswa sesuai dengan kurikulum industri, bukan kurikulum dosen, agar para mahasiswa memperoleh pengalaman yang berbeda dari pengalaman di dunia akademis semata," ujar Jokowi dalam pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI), Selasa (27/7).

Jokowi juga mendorong perguruan tinggi melakukan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa. Sehingga talenta mahasiswa dapat terbangun dengan maksimal. Hal itu ia sampaikan mengingat pada masa depan terdapat profesi baru. Profesi tersebut membutuhkan penggabungan berbagai disiplin ilmu.

"Jangan memagari disiplin ilmu terlalu kaku. Korbannya bukan hanya para alumni yang gagap menyongsong masa depan, melainkan juga perguruan tinggi (yang) tidak mampu membangun relevansi dalam dunia yang sedang terdisrupsi," ungkapnya.

Baca Juga: Di tengah pandemi Covid-19, Menpan RB dorong percepatan transformasi ASN

Jokowi juga meminta perguruan tinggi yang usianya sudah tua untuk segera melakukan peremajaan diri, peremajaan kurikulum dan sistem pembelajaran, peremajaan manajemen dan perilaku. Itu diperlukan agar perguruan tinggi tetap tangguh dan kompetitif di dunia yang baru.

Sementara bagi perguruan tinggi yang masih muda, hal ini merupakan kesempatan emas. Karena perguruan tinggi baru tidak terbebani untuk membuang tradisi kerja masa lalu.

"Perguruan tinggi baru berkesempatan untuk melompat ke cara kerja baru, ke kurikulum baru, ke manajemen model baru. Disrupsi sekarang ini memberikan kesempatan kepada pendatang baru, kepada yang remaja untuk mendahului yang lama, yang terbebani dengan cara-cara lama," terangnya.

Di sisi lain, Jokowi memastikan bahwa pemerintah bekerja keras untuk mengembangkan ekosistem kebijakan yang kondusif bagi pengembangan cara-cara baru yang lebih produktif dan efisien. Presiden berharap perguruan tinggi bisa membangun cara kerja baru dengan lebih progresif.

"Saya harap perguruan tinggi harus lebih progresif dalam membangun cara kerja baru untuk menyiapkan masa depan para mahasiswa kita, dan untuk menyiapkan Indonesia mendahului negara-negara lain," tutup alumni Universitas Gadjah Mada tersebut.

Selanjutnya: Jokowi minta ASN tidak berlagak seperti pejabat zaman kolonial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×