kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hacker Brasil klaim retas situs Badan Siber dan Sandi Negara, balas hacker Indonesia


Selasa, 26 Oktober 2021 / 06:37 WIB
Hacker Brasil klaim retas situs Badan Siber dan Sandi Negara, balas hacker Indonesia
ILUSTRASI. Situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diretas. Tim hacker asal Brazil mengklaim berada di balik aksi peretasan tersebut. REUTERS/Kacper Pempel


Sumber: Kompas TV | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diretas. Tim hacker asal Brazil mengklaim berada di balik aksi peretasan tersebut. Pembajakan ini disebut sebagai pembalasan atas serangan siber pada situs pemerintahan Brazil.

Peretasan situs pemerintah itu menyasar www.pusmanas.bssn.go.id. Sampai saat ini, situs itu tak bisa diakses, walau situs utama bssn.go.id masih bisa dibuka.

Tim yang melakukan hacking pada situs BSSN itu mengaku bernama theMx0nday. Mereka membagikan tangkapan layar situs yang sudah mereka deface.

“Deface ini adalah balasan untuk orang payah dari Indonesia yang melakukan hack pada situs-situs Brazil. Lihat betapa mudah untuk menghancurkan negaramu,” tulis pelaku pembajakan.

Apa Itu Deface?

Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan, deface adalah pembajakan sebuah web situs dan mengubah tampilannya. 

Perubahan tersebut bisa meliputi seluruh halaman atau di bagian tertentu saja. Misalnya, font website diganti, muncul iklan mengganggu, hingga perubahan konten halaman secara keseluruhan.

Baca Juga: Duh, Badan Siber dan Sandi Negara juga kena retas, ini saran pakar siber

Ia memperingatkan bahwa peretasan ini belum tentu serangan ringan. Meski begitu, ia mengatakan perlu melakukan digital forensik dan audit keamanan informasi menyeluruh.

"Jangan dianggap semua serangan deface itu adalah serangan ringan, bisa jadi hacker-nya sudah masuk sampai ke dalam," kata Pratama yang pernah menjadi pejabat Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) sebelum berubah jadi BSSN.

Pratama menyayangkan bahwa BSSN sebagai institusi yang harusnya paling aman dari serangan siber malah gampang diretas.

Baca Juga: OJK akan susun panduan keamanan siber di sektor perbankan

"Saat ini yang terpenting adalah data di dalamnya tersimpan dalam bentuk encrypted. Dengan demikian, kalaupun tercuri, hacker tidak akan bisa baca isinya," ujar Pratama, dikutip dari Antara.




TERBARU

[X]
×