kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gas Gajah Baru dialihkan untuk Industri di Batam


Selasa, 24 Juli 2012 / 11:10 WIB
Gas Gajah Baru dialihkan untuk Industri di Batam
ILUSTRASI. Layanan PayLater Gojek.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Gas dari Lapangan Gajah Baru di Natuna milik kontraktor Premiere Oil batal mengalirkan gas ke Pulau Jawa, menyusul ketidakmampuan PT PLN (Persero) menyerap pasokan gas tersebut. Pemerintah kini berencana mengalirkan gas itu untuk kebutuhan gas industri di Batam.

Rudi Rubiandini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, berdasarkan rencana awal, seharusnya pasokan gas Gajah Baru dialirkan ke PLTGU Muara Tawar, Bekasi.

Sayangnya, fasilitas milik PT PGN (Persero) di Muara Bekasi tidak bisa mengikuti fluktuasi kebutuhan gas PLN. Selanjutnya, gas dicoba dialihkan ke PT Krakatau Steel tetapi perusahaan tersebut merasa keberatan dengan harganya.

“Rapat kemarin, kami sudah meminta pasokan gas itu dicoba untuk dialirkan ke Batam atau Sumatera Utara yang sebelumnya mengaku kekurangan pasokan gas,” kata Rudi di Jakarta, Selasa (24/7).

Batam dipilih, karena memang daerah itu membutuhkan gas, apalagi dari sisi jaraknya tidak terlalu jauh dengan Lapangan Gajah Baru. “Kalau ke Batam, harganya sekitar US$ 4,9/juta british thermal unit (mmbtu) ditambah biaya transportasi US$ 1,5/mmbtu,” ujar Rudi.

Namum, jika gas itu dibawa ke Jawa, maka harga gas tersebut naik menjadi US$ 9,8/mmbtu. “Inilah yang membuat Krakatau Steel enggan mengambil gas Gajah Baru,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×