kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspansi 4G, Indosat tunggu Palapa Ring Timur


Selasa, 25 April 2017 / 22:24 WIB
Ekspansi 4G, Indosat tunggu Palapa Ring Timur


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Operator telekomunikasi ingin segera meratakan penyebaran jaringan 4G di seluruh Indonesia. Sayangnya, infrastruktur yang belum memadai menjadi pertimbangan bagi para pelaku industri tersebut.

Presiden Direktur PT Indosat Tbk Alexander Rusli menigatakan, perusahaan menunggu beroperasinya jaringan serat fiber optik Palapa Ring paket Timur selesai dibangun demi menopang jaringan 4G yang lebih mumpuni dan stabil.

“Tapi yang lebih pasti menunggu Palapa Ring Timur, pastinya jaringannya akan lebih baik. Sebenarnya kita sudah punya yang 3G namun tetap rasa 2G,” kata Alexander, Selasa (25/4).

Alexander menambahkan, Indosat tetap akan berkomitmen membangun jaringan 3G dan 4G di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah Indonesia bagian timur. Pertimbangannya, zaman sekarang sudah jarang masyarakat yang hanya menggunakan fasilitas voice. Kebutuhan masyarakat untuk mengakses internet di jaringan 3G atau 4G dianggap sudah lebih tinggi daripada 2G.

“Kalo pasang hanya untuk 2G, orang sudah tidak lagi pake fasilitas voice. Ya sudah kita tunggu backbone biar sekalian 4G,” tambah Alexander.

Namun yang pasti, perusahaan berkode emiten ISAT ini sudah menganggarkan Rp 6,5 triliun sampai Rp 7 triiyun sebagai belanja modal tahun ini. Namun, Alexander menolak untuk merinci dana yang akan digunakan untuk pembangunan BTS di wilayah timur.

Yang pasti, dari total dana tersebut, 70-80% akan digunakan untuk pembangunan Radio Access Network (RAN) dan Radio. “Bisa untuk kapasitas atau coverage yang baru,” kata Alexander.

Per akhir 2016, ISAT berhasil membukukan pendapatan Rp 29,18 triliun. Rinciannya pendapatan seluler sebesar Rp 24,1 triliun dan pendapatan dari multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) sebesar Rp 4,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×