kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Indef: Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sulit capai target pemerintah


Selasa, 20 April 2021 / 20:17 WIB
Ekonom Indef: Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sulit capai target pemerintah


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira pesimistis perekonomian Indonesia tumbuh di kisaran 6%-7% pada kuartal II-2021, seperti prediksi pemerintah dan Bank Indonesia (BI). 

“(Prediksinya) masih overshoot. Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 akan di kisaran 1% hingga 2%,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (20/4). 

Bhima lalu mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 masih akan didorong oleh stimulus yang digulirkan oleh pemerintah, khususnya yang terkait dengan perlindungan sosial seperti bantuan sosial, hingga stimulus di sektor properti. 

Pada kuartal II-2021 juga ada momen Lebaran. Meski ada larangan mudik, Bhima percaya konsumsi rumah tangga tidak akan mandek karena pemerintah akan memberikan stimlus berupa subsidi ongkos kirim. 

Baca Juga: BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi, begini dampaknya ke rupiah Rabu (21/4)

“Ini bisa mendongkrak konsumsi rumah tangga meski terbatas di Jabodetabek, yang penetrasi e-commerce-nya lebih tinggi daripada daerah lainnya,” tambah Bhima. 

Perekonomian pada periode April 2021 hingga Juni 2021 ini nantinya kemungkinan besar akan didorong oleh ekspor, seiring meningkatnya harga komoditas juga adanya peningkatan permintaan di negara tujuan ekspor tradisional Indonesia akibat pulihnya kegiatan manufaktur dan konsumsi rumah tangga mereka. 

Kemudian, investasi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021, disusul belanja pemerintah, baru konsumsi rumah tangga. Karena masih memegang porsi paling besar dalam share pertumbuhan ekonomi, pemerintah diimbau memperhatikan daya beli masyarakat. 

Dari sisi sektoral, Bhima memperkirakan lapangan usaha yang paling bergeliat adalah industri manufaktur, disusul sektor pertanian, dan sektor perdagangan besar. 

Sektor industri telekomunikasi juga masih akan tumbuh, seiring dengan pembatasan mobilitas dan bergesernya pola kehidupan masyarakat, disusul dengan sektor jasa keuangan dan perbankan. 

“Di kuartal II-2021, terlebih adanya larangan mudik, maka penggunaan internet atau yang termasuk dalam jasa telekomunikasi pasti akan meningkat pesat,” tandas Bhima. 

Selanjutnya: Ekonom: Ruang penurunan suku bunga acuan ke depan terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×