kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efisiensi, laba Pertamina terdongkrak 221%


Kamis, 25 Agustus 2016 / 18:20 WIB
Efisiensi, laba Pertamina terdongkrak 221%


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mencatatkan penurunan pendapatan pada enam bulan pertama di tahun ini. Pada semester I 2016, pendapatan perusahaan pelat merah ini tercatat US$ 17,19 miliar, turun 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 21,79 miliar.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, secara keseluruhan Pertamina masih dihadapkan pada penurunan harga minyak dunia. Penurunan harga minyak dunia paling terasa pada kuartal 1 2016. Namun, terjadi peningkatan harga di tiga bulan berikutnya.

"Pengaruh penurunan harga minyak di semester pertama terhadap perusahaan terutama memukul net profit,"kata Dwi dalam konferensi pers, Kamis (25/8).

Meski demikian, Pertamina mengklaim masih bisa meraih laba bersih sebesar US$ 1,83 miliar pada semester I 2016, atau naik 221% year on year (yoy). Kenaikan laba bersih disokong peningkatan kinerja operasi, dan efisiensi dari berbagai inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan perusahaan.

Pertamina mencatat kinerja hulu pada periode semester I 2016 mencapai 640.000 barel setara minyak per hari. Jumlah tersebut terdiri dari 305.000 barel per hari (bph) minyak dan 1.938 mmscfd gas. Pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 16,4% dari periode yang sama tahun lalu.

Adapun, transportasi gas mencapai 262 bscf atau turun tipis 1% terhadap realisasi pada periode yang sama tahun lalu. Sementara, penjualan gas perusahaan mencapai 338.000 bbtu.

Penjualan BBM dan non BBM relatif stabil dlbandingkan dengan tahun Ialu. Penjualan BBM pada semester I 2016 mencapai 31,6 juta KL atau naik tipis sekitar 5,3%.

Di sisi lain, Pertamina terus melakukan investasi untuk proyek-proyek migas. Direktur Keuangan Pertamina, Arief Budiman mengatakan, penggunaan belanja modal alias capital expenditure (capex) pada semester I lebih dari US$ 1 miliar. Hingga akhir tahun ini, diproyeksi mencapai di atas US$ 3,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×