kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dunia usaha tumbuh, tapi manufaktur melemah


Selasa, 11 April 2017 / 18:11 WIB
Dunia usaha tumbuh, tapi manufaktur melemah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kegiatan dunia usaha pada kuartal pertama tahun ini mengindikasikan perbaikan. Berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha oleh Bank Indonesia (BI), saldo bersih tertimbang (SBT) kuartal pertama tahun ini sebesar 4,8%, naik dibanding kuartal keempat 2016 yang tercatat sebesar 3,13%.

SBT adalah perkalian antara saldo bersih dan bobot masing-masing sektor ekonomi. SBT dihitung dengan cara mengurangkan persentase responden yang menjawab “naik” dengan persentase responden yang menjawab “turun”. Bila hasilnya positif, itu artinya ekspansi. Sedangkan bila negatif, itu artinya kontraksi.

BI mencatat, dari sembilan sektor ekonomi, lima sektor diantaranya mengalami peningkatan kegiatan usaha. Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor jasa dengan SBT 3,87%. Disusul oleh sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, serta sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Peningkatan pada sektor jasa dan sektor keuangan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan, khususnya di pasar domestik. Sementara peningkatan pada sektor pertanian didorong oleh panen raya.

Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada kuartal pertama tahun ini juga sedikit meningkat, yaitu sebesar 76,92%, dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 76,28%. Penggunaan kapasitas produksi tertinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih. Sebaliknya, penggunaan kapasitas terendah terjadi pada sektor industri pengolahan.

"Hal ini sejalan dengan kegiatan industri pengolahan kuartal pertama 2017 yang mengalami kontraksi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resminya, Selasa (11/4).

Catatan BI, penurunan kegiatan usaha sektor industri pengolahan tersebut membuat Purchasing Managers Index (PMI) survei kegiatan dunia usaha kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan menjadi 47,93% dari kuartal sebelumnya yang sebesar 50,91%. Penurunan tersebut, disebabkan oleh seluruh komponen indeks, baik volume produksi, volume pemesanan, hingga penerimaan barang pesanan.

Meski kegiatan usaha tiga bulan pertama di tahun ini membaik, kegiatan investasi justru terindikasi melambat. Walaupun di sisi lain, sejumlah sektor masih menujukkan peningkatan, yaitu pada sektor jasa-jasa, sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Tak hanya itu, secara dominan responden mengatakan kondisi likuiditas dan rentabilitas perusahaan cukup baik. Walaupun secara dominan responden juga menyatakan bahwa akses kredit ke perbankan masih dalam keadaan normal.

Pada kuartal kedua nanti, kegiatan usaha diperkirakan meningkat, yang tercermin dari meningkatnya SBT menjadi 25,27%. Peningkatan kegiatan usaha paling tinggi diperkirakan terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan yang didorong oleh kondisi cuaca yang baik.

Peningkatan kegiatan usaha juga diperkirakan terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa dan sektor industri pengolahan yang antara lain didorong oleh penguatan permintaan dan faktor musiman pada puasa dan lebaran.

"Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha sektor industri pengolahan, nilai PMI survei kegiatan dunia usaha kuartal kedua 2017 juga diperkirakan akan mengalami ekpansi," tambah Tirta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×