kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dukung 5 destinasi wisata prioritas, Kemenaker siapkan 500.000 pekerja terampil


Kamis, 28 Januari 2021 / 23:11 WIB
Dukung 5 destinasi wisata prioritas, Kemenaker siapkan 500.000 pekerja terampil
ILUSTRASI. Kampung Wisata Tigarihit di tepi Danau Toba, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menargetkan bisa menyiapkan 500.000 pekerja terampil di sektor pariwisata pada 2021. Hal ini untuk mendukung  terwujudnya lima destinasi super prioritas di Indonesia.

"Untuk tahun 2021, Kemenaker akan menargetkan akan melatih dan melakukan sertifikasi kepada 500.000 tenaga kerja di sektor pariwisata untuk 5 destinasi wisata super prioritas diantaranya yakni Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Likupang,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam siaran pers, Kamis (28/1).

Hal ini disampaikannya saat penandatanganan nota kesepahaman antara BBPLK Medan dengan Institut Teknologi Del dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Ditjen Binapenta dengan PT Toba Tenun Sejahtera, di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara.

Ida mengatakan, nota kesepakatan ini merupakan bagian dari dua program besar Kemenaker untuk pemulihan di sektor pariwisata yaitu peningkatan keterampilan SDM dan perluasan kesempatan kerja di kawasan pariwisata setempat.

Baca Juga: Lima destinasi wisata yang menjadi ikon pariwisata Indonesia di panggung dunia

Ida menambahkan, kerja sama antara BBPLK Medan dan Institut Teknologi Del dalam pengembangan pelatihan berbasis digital ini baik dan akan sangat bermanfaat di era revolusi industri 4.0 yang berbasiskan teknologi digital. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pengembangan ekosistem digital dan transformasi BLK yang menjadi program unggulan Kemenaker pada tahun ini.

Dia menjelaskan, sektor pariwisata tidak hanya diisi oleh pekerja formal namun juga informal. Tak hanya itu, ada pula dua sektor yang masuk di dalamnya yakni kuliner dan kerajinan yang saat ini dianggap potensial.

Menurut Ida, terdapat BLK yang dikelola oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Menurut dia, BLK tersebut terus disinergikan mengingat banyak kompetensi SDM yang harus dibangun. "Di samping itu kami juga punya BLK komunitas, karena banyak BLK komunitas itu yang jurusannya pariwisata," ujar Ida.

Sementara kerja sama melalui MoU untuk memberikan bantuan program tenaga kerja mandiri kepada kelompok komunitas tenun Ulos yang bergabung dalam PT Toba Tenun Sejahtera. Program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat perajin tenun ulos dalam menghadapi dinamika di masa pandemi saat ini yang penuh dengan ketidakpastian.

Baca Juga: Kepada Sandiaga Uno, Menteri Basuki pastikan 5 Bali baru tuntas pertengahan 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×