kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPDP sawit genjot "replanting" sawit petani kecil


Senin, 18 April 2016 / 16:58 WIB
BPDP sawit genjot


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit menggalakkan aktivitas penanaman kembali (replanting) lahan untuk petani kecil antara lain dengan dukungan mekanisme bantuan hibah.

"Terkait replanting untuk petani kecil, BPDP telah menandatangani kerja sama skema mekanisme grant (hibah) dukungan keuangan untuk dua koperasi di Riau," kata Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Senin.

Bayu memaparkan, dua koperasi yang mendapatkan skema dukungan finansial tersebut secara total memiliki lahan 670 hektare dan mempekerjakan sekitar 375 petani, serta kerja sama itu juga didukung oleh dua bank, salah satunya adalah bank syariah.

Selain itu, ujar dia, pihaknya juga mendukung program peremajaan lahan sawit dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi yaitu bekerja sama dengan dua koperasi yang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan.

Secara keseluruhan, program peremajaan yang didukung BPDP Sawit yang sedang dalam proses adalah berjumlah 4.396 hektare dengan mempekerjakan 2.140 petani yang terhimpun dalam sekitar 12 koperasi pertanian.

BPDP juga telah menginisiasi proses untuk 9.994 hektare lahan petani kecil dengan skema peremajaan dengan pihak Bank BRI.

Sebagaimana diwartakan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong perusahaan perkebunan kelapa sawit mengembangkan industri hilir komoditas itu, guna mempercepat pertumbuhan perekonomian daerah itu.

"Kami berharap pengusaha mengembangkan industri hilir komoditas sawit, untuk menjaga stabilitas harga tandan segar sawit petani," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kepulauan Babel, Budiman Ginting di Pangkalpinang, Senin (18/4).

Ia menjelaskan saat ini pabrik kelapa sawit bermitra dengan petani sebanyak 15 unit dan belum mengembangkan industri hilir komoditas ekspor tersebut. Luas perkebunan sawit milik petani sekitar 61.505 hektare, perusahaan seluas 141.393 hektare.

Sedangkan Dinas Perkebunan Provinsi Aceh pada tahun 2016 juga berencana membuka 2.000 hektare lahan perkebunan sawit baru pada tujuh kabupaten/kota untuk mempercepat pencapaian pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah berencana memoratorium pemberian izin konsesi lahan kelapa sawit di sejumlah provinsi Indonesia.

"Tadi saya 'bisikin' Menteri Lingkungan Hidup, kemarin kita sudah moratorium lahan gambut, sudah. Sekarang siapkan lagi moratorium kelapa sawit," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam pencanangan Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/4).

Presiden menjelaskan nantinya pengusaha maupun petani sawit tidak diperbolehkan meminta lahan untuk konsesi tanaman komoditas tersebut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil menilai rencana pemerintah memoratorium pemberian izin konsesi lahan kelapa sawit di sejumlah provinsi Indonesia, dapat menciptakan disiplin bagi pengusaha dan petani.

"Itu ide yang bagus, moratorium sementara itu akan ciptakan disiplin terutamanya ya. Karena orang sekarang ini memiliki ladang yang luas tapi dengan produktivitas yang rendah," ujar Sofyan saat ditemui di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Jumat (15/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×