kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI akan tingkatkan penyaluran kredit ke sektor pariwisata


Senin, 03 September 2018 / 17:27 WIB
 BNI akan tingkatkan penyaluran kredit ke sektor pariwisata
ILUSTRASI.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyambut baik upaya pemerintah mendorong sektor pariwisata.

Kepala Divisi Kredit Kecil BNI Bambang Setyatmodjo mengatakan, salah satu bentuk insentif pemerintah tersebut antara lain dengan dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.15/POJK.03/2018 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD).

Serta, POJK No.17/POJK.03/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank (Perubahan POJK Kegiatan Usaha).

Bambang menilai, kemudahan yang diberikan regulator itu, akan membantu perbankan. BNI dalam hal ini juga telah menyalurkan pembiayaan dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor pariwisata yang umumnya di segmen UMKM termasuk sektor produksi. Antara lain industri serta jasa-jasa penunjang pariwisata.

Dus, hal ini sejalan dengan arahan pemerintah yang menginginkan KUR untuk disalurkan ke sektor produksi. Lanjut Bambang, Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian juga sudah memberikan arahan kepada bank penyalur KUR untuk menyalurkan kredit pada 12 bidang usaha sektor pariwisata.

"BNI optimis dapat meningkatkan eksposur pembiayaan pada sektor pariwisata khususnya pada 10 lokasi destinasi pariwisata prioritas (DPP) dan 88 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN)," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/9).

Dalam upayanya mendorong sektor ini, bank milik Pemerintah ini juga sudah menyusun sejumlah strategi. Antara lain mendorong BUMDes agar mampu mengelola pariwisata yang ada di masing-masing daerah sesuai potensinya.

Membangun budaya sadar pariwisata dengan membangun rumah singgah di daerah pariwisata yang dikembangkan secar kluster komunitas, yakni pengelolaannya pun dilakukan oleh anggota atau kelompok masyarakat setempat.

"Kami juga menyiapkan pembiayaan yang mudah diakses baik melalui skema KUR, program kemitraan, maupun secara komersial," sambung Bambang.

BNI juga turut melakukan edukasi di sejumlah daerah untuk meningkatkan kompetensi SDM maupun memperluas akses pasar di daerah melalui pemanfaatan teknologi digital.

Tercatat, sampai saat ini angka penyaluran KUR BNI ke sektor jasa pariwisata sudah mencapai Rp 30 miliar. "Kami optimis dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut maka pembiayaan akan naik," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×