kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKPM proyeksikan investasi di Kalimantan dan Sulawesi bisa ungguli Pulau Jawa


Senin, 25 Januari 2021 / 22:54 WIB
BKPM proyeksikan investasi di Kalimantan dan Sulawesi bisa ungguli Pulau Jawa
ILUSTRASI. Jajaran Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan paparan tentang realisasi investasi. KONTAN/Bidara Deo Pink


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, tren investasi Kalimantan dan Sulawesi terus membaik. Bahkan ke depan Bahlil memproyeksikan kedua pulau itu bisa melampaui investasi di Pulau Jawa.

“Ke depan dalam rangka hilirisasi ekonomi di wilayah timur, dan khusunya saya melihat di Kalimantan dan Sulawesi itu akan melambung dari Jawa, bisa lebih unggul,” kata Bahlil saat Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal IV-2020, Senin (25/1).

Adapun data BKPM menunjukkan, sepanjang 2020 realisasi investasi sebesar Rp 826,3 triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi 1,1% dari target investasi yang ditetapkan sebesar Rp 817,2 triliun. 

Nah, dari angka tersebut, sebesar Rp 408,8 triliun atau sama dengan 49,5% dari total investasi merupakan penanaman modal yang berada di pulau Jawa. Sementara, dari luar pulau Jawa mencapai Rp 417,5 triliun setara 50,5% dari total realisasi investasi.

Baca Juga: Realisasi investasi kuartal IV-2020 tumbuh 3,1% yoy, ini pendorongnya

“Ini bukan guyonan, investor dari dalam dan luar negeri tidak lagi menjadikan Jawa sebagai realisasi investasinya, ini penting karena ini menunjukkan investasi sudah mulai merata,” ujar Bahlil.

Penyebaran investasi tersebut memang nyatanya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni penanaman modal di Jawa berkontribusi 53,7% dan luar jawa 46,3% pada realisasi investasi tahun 2019.

“Dalam kurung waktu satu tahun saja lompat barang ini (investasi luar pulau Jawa, sekarang kalau investor masuk kami membuka semua wilayah,” ujar Bahlil.

Bahlil menegaskan, penyeraparan realisasi investasi akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. “Karena esensinya dari pertumbuhan ekonomi adalah terpenting pemerataan karena itu pikiran Bapak Presiden, membangun Indonesia membangun dari Sabang sampai Merauke,” kata Bahlil.

Selanjutnya: Sepanjang 2020, penyerapan tenaga kerja tumbuh 10,5% ditopang pertumbuhan investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×