kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI perkirakan inflasi Oktober 2021 sebesar 0,08% mom


Minggu, 24 Oktober 2021 / 11:14 WIB
BI perkirakan inflasi Oktober 2021 sebesar 0,08% mom


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan terjadi peningkatan harga (inflasi) pada bulan Oktober 2021. Berdasarkan hasil Survei Pemantauan Harga BI pada minggu ketiga Oktober 2021, perkembangan inflasi diperkirakan sebesar 0,08% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2021 secara tahun kalender sebesar 0,88% ytd dan secara tahunan sebesar 1,62% yoy,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Minggu (24/10). 

Erwin kemudian memerinci, penyumbang utama inflasi Oktober 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas  cabai merah yang naik 0,06% mom. Kemudian ada juag komoditas minyak goreng yang naik 0,03% mom, serta cabai rawit, rokok kretek filter, dan angkutan udara yang masing-masing 0,01% mom. 

Baca Juga: Simak proyeksi rupiah untuk perdagangan Senin (25/10)

Sementara itu, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, antara lain telur ayam ras dan tomat yang masing-masing turun 0,03% mom, serta bayam, kangkung, sawi hijau, bawang merah, dan emas perhiasan yang masing-masing turun 0,01% mom. 

Ke depan, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. 

Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Baca Juga: The Fed tidak akan buru-buru menaikkan bunga meski inflasi AS masih tinggi

Baca Juga: Inflasi global melesat, harga emas berpotensi kembali bullish di tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×