kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI mencatat likuiditas perekonomian meningkat pada Agustus 2021


Rabu, 22 September 2021 / 12:07 WIB
BI mencatat likuiditas perekonomian meningkat pada Agustus 2021
ILUSTRASI. BI mencatat likuiditas perekonomian meningkat pada Agustus 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Agustus 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, M2 pada Agustus 2021 sebesar Rp 7.198,9 triliun, atau meningkat dari Rp 7.149,2 triliun pada Juli 2021. 

Meski begitu, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melihat, pertumbuhan M2 pada Agustus 2021 yang sebesar 6,9% year on year (yoy) ini lebih rendah dari 8,9% yoy pada Juli 2021. 

“Perlambatan ini terjadi pada komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi,” ujar Erwin dalam laporannya, Rabu (22/9).

Erwin kemudian memerinci, komponen M1 pada Agustus 2021 tercatat Rp 1.938,5 triliun atau meningkat dari Rp 1.933,4 triliun. Namun, pertumbuhannya tercatat 9,8% yoy, atau lebih rendah dari 14,9% yoy pada Juli 2021. 

Baca Juga: Mengukur ketahanan ekonomi Indonesia menghadapi efek tapering The Fed

Perlambatan ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan kartal dan giro rupiah. Kartal di luar sistem moneter tercatat sebesar Rp 750,7 triliun atau tumbuh 12,6% yoy, melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 13,6% yoy. 

Sementara giro rupiah masyarakat pada Agustus 2021 tumbuh 8,1% yoy, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sbesar 15,7% yoy. Sedangkan dana float pada Agustus 2021 tercatat Rp 7,8 triliun dengan pangsa 0,20% pada M1. 

Sementara itu, uang kuasi pada Agustus 2021 tercatat sebesar Rp 5.239,8 triliun dengan pangsa 72,8% terhadap M2. INi tumbuh 5,9% yoy, atau melambat dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 6,8% yoy. 

Perlambatan terjadi pada sebagian besar instrumen uang kuasi, yakni tabungan dan simpanan berjangka.   Sebaliknya, surat berharga selain saham tercatat tumbuh positif 5,8% yoy. Padahal, pada bulan sebelumnya, ini masih tumbuh negatif 9,1% yoy. 

Peningkatan pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan kepemilikan lembaga keuangan non bank atas surat berharga yang diterbitkan bank dan bank sentral, baik dalam rupiah dan valuta asing (valas). 

Selanjutnya: BI sudah lakukan injeksi likuiditas sebesar Rp 122,30 triliun hingga pekan lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×