kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Besok, petani hingga mahasiswa gelar aksi di Gedung DPR peringati Hari Tani Nasional


Rabu, 23 September 2020 / 23:44 WIB
Besok, petani hingga mahasiswa gelar aksi di Gedung DPR peringati Hari Tani Nasional
ILUSTRASI. JAKARTA,25/08-TOLAK UU CIPTA KERJA. Ribuan buruh dari berbagai elemen melakukan unjukrasa di depan gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (25/08). Dalam aksinya mereka menuntut membatalkan RUU Omnibus Law dan menolak adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Aksi ini berlangsung tepat di momentum perayaan Hari Tani Nasional (HTN) 2020 dan 60 tahun kelahiran Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria atau yang biasa dikenal UU Pokok Agraria.

"Di Hari Tani Nasional tetap akan memobilisasi massa di berbagai titik, mengingat situasi genting ekonomi dan politik yang sama sekali tidak berpihak kepada rakyat," ujar Juru Bicara KNPA Dewi Kartika dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga: Masih ada kendala pembebasan lahan dalam proyek food estate

Menurut Dewi, aksi tersebut akan diikuti oleh petani, masyarakat adat, buruh, hingga mahasiswa. Aksi tersebut akan berlangsung di 60 titik yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Dewi mengatakan, sejak 60 tahun kelahirannya, UU Pokok Agraria hingga bukan saja diabaikan oleh penguasa, melainkan juga dikebiri seiring terus bergulirnya pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja yang terus dikebut pemerintah dan DPR.

Dewi menyatakan, RUU Cipta Kerja menjadi salah satu ancaman nyata bagi UU Pokok Agraria. Terlebih, pemerintah dan DPR selama ini terus mengabaikan protes keras masyarakat yang menolak RUU Cipta Kerja secara keseluruhan.

Baca Juga: Masuk poin RUU Cipta Kerja, pemerintah akan bentuk bank tanah

"Itulah mengapa untuk menandakan Hari Tani Nasional ini sebagai momentum yang penting tetapi juga berbahaya karena akan meruntuhkan sendi-sendiri kerakyatan," kata dia. (Achmad Nasrudin Yahya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Situasi Ekonomi dan Politik Genting, Petani hingga Masyarakat Adat Demo DPR dan Istana Besok",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×