kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bertemu Dubes Maroko, Sandiaga Uno bahas potensi kerjasama sektor ekonomi kreatif


Sabtu, 27 November 2021 / 09:09 WIB
Bertemu Dubes Maroko, Sandiaga Uno bahas potensi kerjasama sektor ekonomi kreatif
ILUSTRASI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan pertemuan dengan Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadiâ Benabdellah, di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jumat (26/11).

Keduanya membahas potensi kerjasama di sektor ekonomi kreatif, karena sebelumnya Indonesia-Maroko belum memiliki MoU di sektor tersebut. Selain itu, kedua negara ini juga membahas potensi kerjasama pada penyelenggaraan event internasional.

Sandiaga Uno berharap kerjasama ini nantinya akan mempererat hubungan bilateral antar-kedua negara, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Mudah-mudahan kita bisa bekerjasama dan saling berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara, serta dapat membantu mempromosikan dan menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (27/11).

Baca Juga: SMF telah salurkan pembiayaan desa wisata di Mandalika Rp 11 miliar

Baca Juga: Dorong pemulihan pariwisata Indonesia, Kemenparekraf kolaborasi dengan Airbnb

Sebagai informasi, Maroko merupakan salah satu negara yang memberikan kontribusi pariwisata terbesar untuk Indonesia, mulai dari kuantitas hingga spending money. Tercatat, sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan Maroko ke Indonesia pada tahun 2017 mencapai 11.000.

Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadiâ Benabdellah, menyampaikan bahwa wisatawan Maroko memiliki kesamaan dengan wisatawan Indonesia, yakni cenderung stay cukup lama dan membeli produk ekonomi kreatif. "Lalu sama-sama senang membeli produk kerajinan tangan khas di negara tersebut, dan pulang dengan banyak koper untuk dibagi-bagikan ke kerabatnya," kata Ouadiâ.

Dia menambahkan, pada tahun 2019 kesenian sahrawi Maroko hadir dalam pembukaan Pameran Internasional Kerajinan Kreatif 2019. Ia berharap nantinya Maroko bisa terlibat kembali dalam event internasional yang dimiliki Kemenparekraf. Ouadiâ juga berharap event internasional yang dimiliki oleh Maroko seperti Festival Rabat bisa dikerjasamakan dengan Indonesia.

"Kami juga memiliki Festival Rabat, event ini 2 terbesar di dunia, ada satu juta pengunjung yang datang dan event ini juga masuk ke UNESCO. Semoga ini bisa dikerjasamakan," pungkas Ouadiâ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×