Berita Bisnis

Belanja Modal BUMN Setara 10% dari Nilai Investasi di PDB 2018

Jumat, 08 Maret 2019 | 08:12 WIB
Belanja Modal BUMN Setara 10% dari Nilai Investasi di PDB 2018

Reporter: Benedicta Prima, Elisabeth Adventa, Grace Olivia, Venny Suryanto | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempertahankan posisi sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dalam negeri. Peran BUMN tercermin, misal, dalam kontribusi investasi BUMN terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2018.

Sebagai catatan, secara nominal peranan investasi sepanjang 2018 terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp 4.790,6 triliun. Sementara belanja modal BUMN di periode yang sama mencapai Rp 487 triliun atau setara 10,2% peran nilai investasi di PDB 2018.

Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno menyebutkan, belanja modal paling dominan berasal dari BUMN konstruksi yang menggarap proyek infrastruktur. "Kinerja BUMN akan terus kami jaga dan tingkatkan," katanya, Rabu (6/3).

Selain belanja modal, total laba perusahaan pelat merah tahun lalu naik 1,06% menjadi Rp 188 triliun. Laba ini bisa menyumbang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) maupun deviden. Rini mencatat, tahun lalu nilai total pemasukan negara dari perusahaan plat merah sekitar Rp 422 triliun, naik 16,11% dibandingkan dengan 2017.

Ekonom BCA David Sumual menyatakan, peran utama BUMN memang menjadi agen pembangunan. Meski tidak semua BUMN mencatatkan keuntungan sepanjang tahun lalu, ekses dari proyek yang dibangun oleh BUMN berguna bagi daerah sekitar. "Ini contoh nyata pembangunan infrastruktur," ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (7/3).

Kepala Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistyaningsih menambahkan, proyek infrastruktur yang dihelat BUMN memang vital bagi ekonomi dalam negeri. Kehadirannya bisa memberi efek gulir, termasuk mempercepat logistik.

Namun, jika mengukur peranan BUMN dari sisi laba yang cenderung meningkat setiap tahun, nilainya masih tak seberapa jika dibandingkan dengan PDB Indonesia yang mencapai sekitar Rp 15.000 triliun. "Dari banyak BUMN yang untung cuma sedikit," kata Lana.

Meski BUMN tampak dominan bagi ekonomi, Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menandaskan, peran swasta lebih besar dari BUMN. Motor penggerak ekonomi masih berasal dari konsumsi dan produk konsumer yang dipegang swasta.

Terbaru