kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bekraf pacu industri kreatif dengan Inggris


Selasa, 12 April 2016 / 14:18 WIB
Bekraf pacu industri kreatif dengan Inggris


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris pada tanggal 19-20 April 2016. Salah satu fokus kerjasama yang akan dilakukan oleh kedua negara adalah kerjasama di bidang ekonomi kreatif.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), yang merupakan anggota delegasi utama pada kunjungan tersebut, menguatkan kerjasama dengan Pemerintah Inggris, dalam hal ini Kementerian Kebudayaan dan Ekonomi Digital dan British Council Indonesia.

Tujuannya, mengembangkan potensi ekonomi kreatif di kedua negara dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang industri kreatif.

Perjanjian kerjasama dua negara tersebut diselenggarakan untuk membangun kerjasama riil bagi pelaku industri kreatif di Indonesia dan Inggris. Ini merupakan kesempatan untuk menciptakan ruang-ruang kreatif baru bagi Indonesia di Inggris, Inggris di Indonesia, dan kolaborasi dua pihak di dunia internasional.

Kolaborasi ini selaras dengan ‘Programme of UK-ID 2016-2018’ atau lebih dikenal dengan UK:ID, sebagai bentuk co-branding kedua negara.

Kepala Bekraf Triawan Munaf dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Selasa (12/4) menyatakan, industri kreatif Indonesia menyimpan potensi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain menciptakan lapangan kerja, industri kreatif juga mampu memacu pertumbuhan ekonomi nasional melalui karya-karya pelaku industri ekonomi kreatif di enam belas subsektor.

Menurut Triawan, tugas Bekraf mengangkat dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi kreatif secara signifikan agar dapat menjadi andalan perekenomian Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan mitra-mitra pemerintah Indonesia baik di dalam negeri maupun luar negeri yang memiliki visi sama untuk menyediakan kesempatan bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam berkarya dan berniaga.

Triawan mengatakan Bekraf telah melakukan pendukungan bagi para pelaku industri kreatif untuk mendapatkan kesempatan berkarya dan berniaga, tidak saja di pasar dalam negeri, melainkan juga di luar negeri. Sebagai contoh, ia menambahkan, para desainer busana muslimah Indonesia mendapatkan kesempatan untuk tampil di ajang London Fashion Week 2016 di London, Inggris.

Direktur Kesenian dan Industri Kreatif British Council Indonesia, Adam Pushkin, mengatakan, “Setelah sukses menuai hasil kolaborasi dua negara dalam bidang Sustainable and Ethical Fashion, kami juga telah memulai kolaborasi antara Inggris dan Indonesia di bidang digital culture, dan kami dengan bangga mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya seniman Indonesia akan ambil bagian di Digital Design Weekend yang diadakan di V&A Museum di London pada bulan September 2016.”

Kerjasama yang dibangun dengan pemerintah Indonesia akan menyentuh 16 subsektor lainnya yang menjadi kewenangan Bekraf.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan industri kreatif seperti fesyen muslim Indonesia telah berhasil memperoleh pangsa pasar di tingkat global dengan nilai ekspor mencapai US$15,39 miliar atau sekitar 30% diantaranya busana muslim atau US$4,57 milar pada 2015.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×