kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini perkembangan pembebasan lahan dan konstruksi 3 ruas Tol JORR 2


Minggu, 16 September 2018 / 23:05 WIB
Begini perkembangan pembebasan lahan dan konstruksi 3 ruas Tol JORR 2


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembebasan lahan dan konstruksi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR 2) masih terus berlanjut. Daintaranya adalah ruas Tol Cinere-Serpong, Jalan Tol Serpong-Kunciran dan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki didampingi oleh Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto, dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna melakukan tinjauan ke tiga ruas itu pada 14 September 2018 lalu.

Untuk tol Serpong-Cinere, pembebasan lahannya hingga awal September 2018 sudah mencapai 66,8%. Sedangkan progres konstruksinya mencapai 40,5%.

Direktur Utama PT Cinere Serpong Jaya CSJ), Silvester Aryan Widodo mengungkapkan pembangunan proyek Jalan Tol Serpong-Cinere terus menunjukkan kemajuan. “Terkait pembebasan lahan untuk proses penambahan ROW saat ini sedang diproses BPN Serang-Provinsi Banten,” ungkap Aryan dalam keterangan resminya, Minggu (16/9).

Jalan Tol Cinere-Serpong memiliki panjang 10,14 kilometer (km) dan ditargetkan beroperasi pada Semester I Tahun 2019. Untuk Seksi I Ruas Serpong Junction-Pamulang/Martadinata Interchange sepanjang 6,5 km dan Seksi II Cinere-Pamulang sepanjang 3,64 km akan diselesaikan bersamaan tersambungnya dengan Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3.

Sementara progres Jalan Tol Serpong-Kunciran yang dikelola oleh PT Marga Trans Nusantara (MTN) per 13 September 2018 telah mencapai 97,29% untuk pembebasan lahannya. Sementara progres konstruksinya telah mencapai 66,43%.

”Saat ini kendala pembebasan lahan ada di Paket 1 yang akan digunakan untuk pembangunan overpass dan jembatan. Ditargetkan pembebasan lahan akan selesai pada bulan September 2018,” ungkap Truly Nawangsasi, Presiden Direktur MTN.

Jalan Tol Kunciran-Serpong dibagi menjadi 2 Paket. Paket 1 menghububgkan Kunciran-Parigi (Sta. 39+789 – Sta. 46+500) sepanjang 6,72 km dan Paket II kenyambungkan Parigi – Serpong (Sta. 46+500 – Sta.50+924) sepanjang 4,42 km. Jalan tol sepanjang 11,14 Km ditargetkan akan beroperasi penuh pada awal Tahun 2019.

Apabila Jalan Tol Kunciran-Serpong telah beroperasi, maka akan terhubung dengan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng dan Jalan Tol Serpong-Cinere. Selain itu Ruas Jalan Tol Kunciran-Serpong ini juga menghubungkan Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Jalan Tol BSD.

Sebagai bagian paling ujung dari JORR 2, Proyek Jalan Tol Kunciran-Cengkareng juga menunjukkan progres positif. Ruas ini dikelola oleh PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) sepanjang 14,19 Km yang terdiri dari 4 Seksi.

JKC optimis Proyek Jalan Tol Kunciran Cengkareng akan selesai sesuai target. Saat ini progres pembebasan lahan mencapai 50% sedangkan progres konstruksi mencapai 20,1%.

“Sesuai komitmen BPN, pada pertengahan September untuk Seksi I pengukuran peta bidang selesai 100%, namun untuk keseluruhan ruas Kunciran-Cengkareng pembebasan lahan hingga tahap pembayaran pada Oktober 2018. Sehingga target kita Oktober 2018 sudah 100% selesai,” jelas Edwin Cahyadi Direktur Utama PT JKC.

Edwin menambahkan, konstruksi Seksi I ditargetkan selesai TW I 2019 sedangkan konstruksi Seksi II s.d IV ditargetkan selesai TW III 2019. Apabila Jalan Tol Kunciran-Cengkareng telah beroperasi, maka akses jalan tol ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan bertambah. Pengguna jalan tol akan memiliki alternatif lain, di luar Jalan Tol Prof. Ir. Soedijatmo, sehingga arus kendaraan ke Bandara Soetta akan terdistribusi.

Setelah mendapat pemaparan progres proyek jalan tol, Basuki mengungkapkan bahwa kendala dalam pembangunan jalan tol adalah tanah. “Kalau tanahnya selesai pasti bisa dipastikan kapan selesai konstruksinya. Harapannya dengan adanya tol ini tidak hanya masyarakat, tapi juga perekonomian, logistik kita akan lebih lancar lebih murah, “ imbuh Basuki.

Lebih luas lagi, keberadaan jaringan jalan tol dalam JORR 2 akan mempercepat arus barang dan jasa untuk mendukung distribusi logistik nasional yang berdampak terhadap efisiensi biaya logistik sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Adanya JORR 2 saya kira akan bermanfaat untuk commuter dan masyarakat Jakarta dan tidak hanya Jakarta tapi juga suburb-suburb Jakarta untuk kelancaran mobilitas masyarakarat urban sehingga memperlancar aktifitas ekonomi juga.

"Yang paling penting juga adalah memperlancar distribusi sehingga akan menurunkan biaya logistik dan akan juga harga-harga bahan pokok kita. Jadi Insyaallah pada tahun 2019 nanti JORR2 akan siap dioperasikan dan melayani warga sekitar," ujar Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×