kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak PHK, Jokowi minta daerah perbanyak program padat karya


Kamis, 15 April 2021 / 11:14 WIB
Banyak PHK, Jokowi minta daerah perbanyak program padat karya
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan ekonomi karena pandemi virus corona (Covid-19) menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menyikapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah membantu korban PHK. Salah satunya adalah dengan mendorong program padat karya di daerah.

"Saya minta juga APBD ini bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat di lapis bawah," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Daerah terpilih secara virtual di Istana Negara, Rabu (14/4).

Program padat karya dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Hal itu sementara menunggu kondisi ekonomi pulih dan terbukanya lapangan kerja baru.

Berbagai program dapat digabungkan dengan skema padat karya. Antara lain adalah perbaikan jalan, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan irigasi.

"Ini akan menggerakkan ekonomi daerah dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat kita," terang Jokowi.

Baca Juga: Jokowi targetkan 70 juta penduduk Indonesia sudah di vaksin pada bulan Juli 2021

Selain itu Jokowi juga meminta agar belanja program bantuan sosial digenjot selama pandemi Covid-19. Bantuan sosial dari pemerintah daerah dapat menambal jumlah masyarakat yang belum menerima bantuan.

"Dari daerah yang kira-kira titik-titik yang belum tersentuh bantuan sosial dari pusat, berikan oleh daerah," ungkapnya.

Bekas Walikota Solo itu juga mendorong agar bantuan diberikan kepada Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bantuan dapat berupa modal, produksi, dan pemasaran untuk menggenjot ekonomi daerah ke depan.

Sebagai informasi, Jokowi menargetkan adanya lompatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester kedua sebesar 7%. Hal itu menjadi penting mengingat ekonomi Indonesia kontraksi pada tahun 2020 lalu.

Selanjutnya: Incar dana hingga US$ 4 miliar, Tencent siap terbitkan obligasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×