kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi Rumah Sakit: Tabung oksigen dan alat kesehatan lainnya makin terbatas


Kamis, 24 Juni 2021 / 18:26 WIB
Asosiasi Rumah Sakit: Tabung oksigen dan alat kesehatan lainnya makin terbatas
ILUSTRASI. Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat sejumlah rumah sakit kesulitan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak dalam beberapa saat belakangan, dan membuat rumah sakit kewalahan. Sejumlah rumah sakit pun mulai kekurangan berbagai alat kesehatan, khususnya tabung oksigen.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia G. Partakusuma mengatakan, akhir-akhir ini keluhan terkait kekurangan tabung oksigen banyak diperoleh dari rumah sakit yang berada di Jawa Tengah, setelah sebelumnya di Yogyakarta.

Hal ini disebabkan banyak pasien yang datang dalam waktu bersamaan dengan kondisi yang sudah kritis, sehingga memerlukan bantuan tabung oksigen. “Daerah yang zona merah otomatis akan lebih banyak kebutuhan oksigennya,” kata dia, Kamis (24/6).

Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Ichsan Hanafi menambahkan, beberapa rumah sakit di zona merah Covid-19 sudah mulai mengalami krisis tabung oksigen, baik tabung oksigen likuid maupun tabung oksigen portable.

Ia mengaku, layanan rumah sakit sudah semakin berat saat ini. Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), kamar isolasi sudah hampir penuh 100%. Belum lagi, sumber daya manusia (SDM) rumah sakit juga berkurang karena beberapa di antaranya ikut terpapar Covid-19 bahkan gugur saat bertugas.

“Beberapa alat penunjang seperti ranjang tempat tidur dan tenda darurat untuk menampung antrean juga menipis. Beruntung ventilator masih aman,” jelas dia, Kamis (24/6).

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (24/6): Rekor lagi, tambah 20.574 kasus, ingat prokes

Khusus masalah tabung oksigen, pihak rumah sakit terus meminta produsen dan distributor mempercepat proses produksi dan distribusi produk tersebut. Hanya saja, harus diakui bahwa permintaan saat ini melonjak signifikan, sehingga beberapa rumah sakit harus mengantre terlebih dahulu.

Di sisi lain, karena permintaannya meningkat, harga tabung oksigen tentu mengalami kenaikan. Walau demikian, pihak rumah sakit mau tidak mau tetap harus bisa memenuhi kebutuhan tabung oksigen tersebut.

“Harga tabung oksigen naik sekitar 10%-20%. Demi keselamatan pasien, kami berusaha penuhi harga tersebut,” tutur Hanafi.

Dia juga bilang, sejauh ini pasokan tabung oksigen untuk rumah sakit didapatkan dari dalam negeri.

Sementara itu, Lia menyebut, PERSI telah meminta vendor mengutamakan pemesanan tabung oksigen untuk rumah sakit yang benar-benar membutuhkan. Pihaknya juga meminta supaya alat-alat kesehatan yang ada jangan sampai dinaikkan. Sebab, biar bagaimanapun keuangan tiap rumah sakit ada batasnya.

“Saat ini kebutuhan operasional rumah sakit terus meningkat, terutama bagi rumah sakit di zona oranye dan merah,” tutup dia.

Sekadar catatan, hari ini (24/7), kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor yakni 20.574 kasus. Dengan demikian, jumlah kasus Covid-19 yang ada di Indonesia mencapai 2.053.995 kasus dengan jumlah kematian mencapai 55.949 kematian.

Selanjutnya: Ombudsman tekankan vaksinasi Covid-19 wajib

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×