kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Penjualan rumah di AS terkoreksi, membuat rupiah terapresiasi


Kamis, 24 Januari 2019 / 19:55 WIB
Analis: Penjualan rumah di AS terkoreksi, membuat rupiah terapresiasi


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menilai pencapaian nilai tukar rupiah yang menguat hari ini karena rilis data penjualan rumah di Amerika Serikat (AS) di bawah prediksi.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (24/1) pukul 16.45 WIB rupiah kembali menguat 0,19% di level Rp 14.160 per dollar Amerika Serikat (AS). Adapun pada kurs Bank Indonesia rupiah terapresiasi 0,33% diharga Rp 14.141 per dollar AS.

Dalam data yang dirilis pada Selasa (22/1) lalu menyatakan total penjualan rumah di AS sebulan terakhir sebanyak 4.99 juta rumah. Jumlah tersebut di bawah ekspektasi sebelumnya yang mencapai 5.27 juta rumah.

“Data penjualan rumah tersebut setidaknya terendah dalam satu tahun terakhir, maka wajar dampaknya sampai dengan hari ini,” kata Mikail kepada Kontan.co.id, Kamis (24/1). Selain itu, International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari 3,7% menjadi 3,5% turut menjadi pengaruh.

Sentimen dari Brexit yang tak kunjung selesai juga memberi andil terhadap penguatan rupiah. Perdana Menteri Inggris Theresa May kembali melakukan perundingan dengan parlemen untuk melakukan voting kedua.

“Dua hal ini yang membuat mata uang emerging market khususnya rupiah menguat,” tutur Mikail (24/1). Ini membuat aliran dana asing masuk kepasar saham dan obligasi di Indonesia. Ia menambahkan selama pemerintan AS masih shut down dan rilis data negara Paman Sam buruk, rupiah berpotensi terus menguat.

Mikail meramal rupiah besok tetap menguat. Adapun pergerakan mata uang Garuda dalam perdagangan besok diprediksi akan bergerak di kisaran harga Rp 14.075-Rp 14.100 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×