kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga: Industri harus melakukan penyesuaian teknologi agar tidak tertinggal


Minggu, 24 Oktober 2021 / 17:39 WIB
Airlangga: Industri harus melakukan penyesuaian teknologi agar tidak tertinggal
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, sektor industri juga harus melakukan penyesuaian diri dalam menjalankan bisnisnya.

Terlebih pada saat ini pemanfaatan teknologi kerap dikembangkan di banyak sektor industri agar tidak tertinggal oleh pasar.

Oleh karena itu, perkembangan sektor pendidikan sebagai penyedia Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja harus bisa menyesuaikan dinamika perubahan yang semakin cepat di sektor industri tersebut.

Airlangga mengatakan, bahwa akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM memerlukan koordinasi dan sinergi menggunakan konsep pentahelix yang di dalamnya terdapat unsur Pemerintah, Komunitas, Akademisi, Pengusaha dan Media bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan.

“Dalam hal ini, Pemerintah telah berupaya tidak hanya melakukan perbaikan di sistem vokasi tetapi juga mempermudah akses masyarakat terhadap pelatihan dengan menyelenggarakan Program Kartu Prakerja,” kata Airlangga dalam laporannya, Minggu (24/10).

Baca Juga: Dukungan akademisi dalam kartu prakerja jadi bagian dalam penanganan pandemi

Melalui program ini, pemerintah telah mendorong agar masyarakat bisa meningkatkan kompetensinya melalui jenis-jenis pelatihan yang tersedia dan memilih pelatihan yang diinginkan.

Program Kartu Prakerja telah diberikan kepada 11,4 juta masyarakat dengan total insentif lebih dari 22 triliun rupiah sejak pertama kali dibuka tahun 2020 lalu.

Menurut Airlangga, Kartu Prakerja dirancang tidak hanya untuk skilling bagi angkatan kerja tetapi juga upskilling dan reskilling bagi angkatan kerja lama yang aktif bekerja.

Program ini juga diharapkan dapat meredam lonjakan pengangguran dan berperan dalam meningkatkan keterampilan masyarakat yang menjadi wirausaha. 

Dari sisi perlindungan terhadap para pekerja, saat ini Pemerintah juga memiliki program jaminan kehilangan pekerjaan yang memberikan bantuan tunai, bimbingan dan konseling karir serta pelatihan bagi korban PHK. Ini diharapkan dapat membantu para pekerja yang terkena PHK agar dapat bekerja kembali.

Sementara itu, akademisi diharapkan melakukan reformasi pendidikan dalam bentuk sinkronisasi dari sisi demand dan supply dalam pelatihan vokasi untuk tenaga kerja sehingga lembaga vokasi dapat fleksibel menyesuaikan dengan dinamika pekerjaan baru.

“Saya juga berharap para akademisi senantiasa mengembangkan diri mencari pengalaman di luar akademis serta membangun jaringan. Karena jaringan kerja sama sangat bermanfaat di lingkungan global yang semakin tanpa batas atau borderless era,” pungkas Menko Airlangga.

Baca Juga: Airlangga: Arahan dari Jokowi, vaksin booster mulai disuntikkan awal tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×