kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,10   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AIA akuisisi asuransi jiwa Commonwealth


Jumat, 22 September 2017 / 06:10 WIB
AIA akuisisi asuransi jiwa Commonwealth


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Perluas pasar asuransi jiwa di Australia, AIA Group Ltd mengumumkan pembelian unit bisnis Commonwealth Bank of Australia (CBA). CBA melepas unit bisnis asuransi jiwa ke AIA Group Ltd senilai A$ 3,8 miliar atau setara US$ 3 miliar.

Chief Executive Officer AIA Ng Keng Hooi mengatakan CBA merupakan mitra AIA paling setia. Selama 20 tahun AIA telah bekerja sama dengan CBA untuk menyediakan produk asuransi jiwa kepada masyarakat di Australia dan Selandia Baru.

"Kesepakatan ini akan menjadikan AIA sebagai perusahaan asuransi jiwa terbesar di Australia dan Selandia Baru," kata Hooi seperti dikutip Bloomberg Kamis (21/9). Sebab AIA dapat mengakses ke 13 juta pelanggan bank ritel terbesar di Australia dan Selandia Baru tersebut. Jumlah tersebut diperkirakan sama dengan lebih dari 40% dari gabungan populasi kedua negara.

AIA juga lebih leluasa mengakses calon pelanggan barunya memanfaatkan jaringan bank CBA yang luas. Sehingga diharapkan dapat menghemat biaya AIA hingga US$ 60 juta per tahun dalam tiga tahun ke depan.

Akuisisi ditargetkan rampung paling lambat rampung pada 2018. CBA menujuk JPMorgan Chase & Co sebagai penasihat keuangan akuisisi tersebut. Sedangkan AIA menunjuk Evercore Inc.

Risiko finansial

Kesepakatan tersebut menguras kas AIA lebih besar ketimbang saat membeli bisnis asuransi Malaysia ING Groep NV pada 2012 yang senilai US$ 1,7 miliar. Namun Hooi yakin, pembelian tersebut akan melampaui bisnis asuransi di Hong Kong, China dan Asia Tenggara yang saat ini menurun.

Bagi AIA, Australia adalah pasar asuransi jiwa terbesar di kawasan Asia Pasifik di luar Jepang. Perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini juga menyasar pasar asuransi di Indonesia, Taiwan dan Filipina.

Namun peneliti dari Smartkarma, Thomas Monaco menilai pembelian unit asuransi CBA tersebut berisiko secara finansial bagi AIA. Monaco menilai langkah AIA tidak tepat dengan memilih bisnis di luar pasar intinya yakni di Asia Timur serta memilih pasar yang potensi pertumbuhannya dinilai terbatas.

Manajer portofolio Clime Asset Management David Walker juga sepakat. Walker menyebut dalam beberapa tahun terakhir, bisnis asuransi jiwa di Australia bukan sektor yang baik bagi investor lokal. "Namun AIA menunjukkan minatnya untuk serius menggarap pasar Australia," kata Walker.

Sebaliknya pembelian tersebut bagus bagi CBA yang dilanda kasus pelanggaran undang-undang pencucian uang dan terancam denda besar. Bagi bank besar di Australia ini, penjualan aset tersebut dapat meningkatkan modal umum ekuitas tier 1 sebesar A$ 3 miliar atau naik 70 basis poin.

Bank asal Australia gencar menjual aset non inti untuk fokus pada bisnis utama. ANZ juga sedang memproses penjualan unit wealth management.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×