kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Zona merah dan oranye Covid-19 di Indonesia kembali meroket


Rabu, 28 April 2021 / 04:20 WIB
Zona merah dan oranye Covid-19 di Indonesia kembali meroket


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, hal ini dapat dilihat dari melonjaknya daerah zona merah Covid-19 atau wilayah dengan risiko tinggi corona. 

"Lagi-lagi terjadi peningkatan zona merah dan zona oranye, yang mana seharusnya kita upayakan agar tetap turun. Sebaliknya, terjadi penurunan pada zona kuning. Sedangkan untuk zona hijau jumlahnya tetap," jelas Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/4/2021). 

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19, terjadi peningkatan zona merah dari sebelumnya 6 kabupaten/kota menjadi 19 kabupaten/kota. Sedangkan zona oranye meningkat dari 322 kabupaten/kota menjadi 340 kabupaten kota. 

Wiku mengungkap, peningkatan zona merah dikontribusikan oleh 14 kabupaten/kota yang berpindah dari zona oranye ke zona merah. Kabupaten/kota itu mayoritas berasal dari provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bali, dan Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Pemerintah minta masyarakat tidak berwisata ke luar kota saat Lebaran

Sementara, adanya peningkatan zona oranye dikontribusikan oleh 53 kabupaten/kota yang berpindah dari zona kuning menjadi zona oranye. 

53 kabupaten/kota ini didominasi oleh kabupaten/kota dari Sumatra Utara, yaitu sebanyak 12 kabupaten/kota yang pindah ke zona orange. Kemudian Aceh sebanyak 8 kabupaten/kota, dan Sulawesi Tenggara sebanyak 6 kabupaten/kota. 

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Selasa (27/4): Tambah 4.656 kasus, tetap pakai masker

Oleh karenanya, Wiku berharap, seluruh gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh daerah Indonesia dapat meningkatkan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. 

Salah satunya dengan mengoptimalkan keberadaan posko penanganan Covid-19 daerah. 

"Tanpa adanya posko, sulit bagi daerah untuk mengantisipasi kasus Covid-19 dalam periode libur Idul Fitri," tandasnya. 

Selanjutnya: Kasus kematian mingguan Covid-19 naik 29,2%, Satgas: Jawa Tengah kontribusi tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×