kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

YLKI mencatat konsumen paling banyak mengadukan perusahaan perbankan sepanjang 2018


Jumat, 25 Januari 2019 / 16:53 WIB
YLKI mencatat konsumen paling banyak mengadukan perusahaan perbankan sepanjang 2018


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pengaduan konsumen di sektor jasa keuangan tercatat berada di urutan pertama hingga menyumbang porsi 50% di sepanjang 2018. Persoalan seputar perbankan menjadi kontribusi utama jumlah pengaduan tertinggi.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, dari total 234 pengaduan di sektor jasa keuangan, keluhan konsumen terhadap bidang perbankan tercatat sebanyak 103 pengaduan. Selanjutnya mengekor pinjaman online sebanyak 81 aduan, asuransi 21 aduan, leasing 21 aduan dan uang elektronik sebanyak delapan aduan. 

Permasalahan yang paling banyak dikeluhkan konsumen mengenai gagal bayar sebanyak 36 aduan, lalu berkaitan dengan administrasi 23 aduan dan keluhan mengenai kehilangan 18 aduan.

"Ada juga yang seputar perjanjian yang tidak sesuai ada tujuh aduan, penolakan lelang empat aduan, ATM bermasalah tiga aduan, informasi appraisal dua aduan, informasi data dua aduan, remittance satu adhan dan take over satu aduan dan lainnya lima aduan," kata Tulus di Jakarta, Jumat (25/1).

Sementara, dari sisi pelaku usahanya PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk menjadi perusahaan yang paling tinggi dikeluhkan masyarakat dengan 15 aduan. Lalu mengikuti, PT Bank Mandiri (persero) Tbk 14 aduan, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk 13 aduan, PT Bank Mega Tbk 10 aduan, PT Bank CIMB Niaga Tbk tujuh aduan, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk enam aduan dan perbankan lainnya.

YLKI meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan pengawasan terhadap industri jasa keuangan. Hal ini agar tidak semakin banyak lagi daftar masyarakat yang dirugikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×