kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wika Gedung: Pembangunan venue Asian Games sesuai jadwal


Minggu, 29 April 2018 / 12:59 WIB
Wika Gedung: Pembangunan venue Asian Games sesuai jadwal
ILUSTRASI. TINJAU ARENA ASIAN GAMES 2018


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mengungkapkan, pembangunan tempat pelaksanaan pertandingan Asian Games 2018 sesuai jadwal. Pembangunan konstruksi Velodrome Rawamangun telah mencapai 86,9% di akhir Maret 2018 dan ditargetkan selesai Juni 2018. Pembangunan Jakarta International Equestrian Park Pulomas yang sudah mencapai 99,2%.

WEGE menjadi kontraktor utama untuk penunjukkan pembangunan kedua proyek ini PT Pulo Mas Jaya yang merupakan anak usaha PT Jakarta Propertindo dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, MEP, dan landscape.

Velodrome didesain tidak hanya dapat digunakan untuk menggelar pertandingan balap sepeda saja, tapi juga dirancang khusus sebagai arena futsal, bulu tangkis serta cabang olahraga lainnya pada bagian tengah perlintasan sepeda.

"Khusus perlintasan balap sepeda memiliki lingkar panjang sekitar 250 meter, lebar 7 meter dengan kapasitas daya tampung 3.000 tempat duduk serta memiliki sertifikat standard dari Federasi Balap Sepeda Dunia, Union Cycliste Internationale (UCI)," kata Direktur Keuangan WEGE Abiprayadi Riyanto akhir pekan lalu.

Equestrian Park dibangun di atas lahan seluas 407.000 meter persegi (m2), akan menampung sedikitnya 144 unit kandang kuda. Sehingga, Setelah perhelatan Asian Games tahun depan, venue ini akan difungsikan sebagai destinasi untuk wisata andalan termasuk obyek penginapan perawatan kuda akan dialihkan menjadi hotel dan resort sehingga tetap produktif.

Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo optimistis, pembangunan dua proyek tersebut bisa selesai tepat waktu. "Karena progress proyek masing-masing sudah mendekati 100%, kecepatan itu kami imbangi pula dengan tetap mengedepankan safety dan quality berstandar internasional,” tambah Nariman.

Pada akhir pekan lalu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memantau empat tempat cabang olahraga Asian Games. Keempat venue tersebut adalah Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi, Velodrome dan Baseball di Rawamangun, venue layar dan jetski di Ancol, Jakarta.

JK mengatakan, seluruh tepat harus seesai pada waktunya yakni Juni 2018. Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, terkait ketersediaan pendanaan tidak ada masalah karena sudah tercantum dalam DIPA, sehingga anggaran dipastikan tersedia.

Adapun menurutnya, untuk pembangunan venue layar di Ancol dilakukan di atas lahan seluas 13.890 m2 dan venue jetski pada lahan seluas 27.034 m2. Pembangunannya telah dimulai sejak Desember 2017 lalu dengan progres 50,03% dan ditargetkan rampung pada Juni 2018. Total nilai kontrak pembangunan kedua venue sebesar Rp 172,57 miliar.

JK juga mengungkapkan, pada akhir bulan Juni 2018 akan ada penyelenggaraan pertandingan uji coba (test event) di arena tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk menguji kemampuan venue dalam penyelenggaraan pertandingan bertaraf internasional.

Untuk venue jetski akan dilengkapi gedung dan dermaga permanen yang tidak banyak dimiliki oleh negara lain. Pekerjaan di venue jetski mencakup bangunan kantin dan gudang, bangunan kantor, bangunan kantor pengelola, bangunan VIP, dermaga jetski, tribun permanen pertama di dunia untuk penonton berkapasitas 868 orang, dan pit stop.

Tantangan dalam membangun venue Jetski adalah dalam membangun dermaga dan pantai buatan yang menjadi salah satu persyaratan arena pertandingan (field of play) untuk jetski. Selain itu dilakukan penataan kawasan sehingga Pantai Ancol akan semakin tertata rapi.

Selanjutnya, untuk venue layar, akan dilengkapi floating breakwater sepanjang 220 meter, floating jetty, parkir kontainer berkapasitas 30 kontainer, slipway, area bilas, kantor porlasi, workshop, dan area parkir mobil. Bangunan workshop tersebut akan berbentuk seperti hanggar dengan atap yang tinggi untuk menampung kapal layar yang tinggi berkapasitas 30 kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×