Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta ormas Islam membuat sejumlah fatwa karena adanya wabah virus corona (Covid-19).
Salah satu fatwa yang dia minta adalah fatwa yang memungkinkan jenazah penderita virus corona tidak dimandikan karena kurangnya petugas medis.
Baca Juga: Istana perketat pencegahan penyebaran virus corona
"Jika terjadi kesulitan mengurusi jenazah penderita Covid-19 ini, karena kurang petugas medisnya, atau karena situasi yang juga tidak memungkinkan. (Fatwa) kemungkinan untuk tidak dimandikan misalnya, supaya majelis ulama dan ormas Islam membuat fatwa sehingga tidak kesulitan kalau itu terjadi," ujar Ma'ruf Amin dalam konferensi pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (23/3).
Ma'ruf juga meminta agar dikeluarkan fatwa yang mengizinkan dilakukannya salat meski tidak melakukan wudhu atau tayamum. Menurutnya, ini penting dikeluarkan mengingat saat ini banyak petugas medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) dan tidak bisa melepaskan APD tersebut dalam beberapa waktu.
Dia mengatakan, adanya fatwa ini pun untuk menenangkan para petugas medis yang menangani pasien Covid-19, sehingga dia tetap bisa melakukan salat meski tanpa wudhu dan tayamum.
"Ini sudah dihadapi petugas medis, dan saya meminta untuk membuat fatwa itu," tambah Ma'ruf.
Baca Juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin tes virus corona, ini hasilnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
