kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wapres: Kalau kemajuan negara diukur dari banyaknya aturan, kita paling maju


Rabu, 28 Agustus 2019 / 16:25 WIB
Wapres: Kalau kemajuan negara diukur dari banyaknya aturan, kita paling maju
ILUSTRASI. PUNCAK PERINGATAN HAKTEKNAS 2019


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Indonesia terlalu banyak membuat aturan namun minim realisasinya. Hal itu disampaikan Kalla dalam sambutannya di acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Lapangan Puputan Margarana Renon, Denpasar, Bali, Rabu (28/8). 

"Sekiranya suatu negara maju dengan peraturan, dengan keppres, dengan upacara, peringatan hari-hari dengan segala macam aturan-aturan, maka Indonesia negara yang termaju di dunia ini," kata Kalla. 

Baca Juga: Wapres: Kalau ada yang lebih bersih, kenapa cari orang bermasalah

"Artinya adalah, pekerjaan besar di depan masih banyak. Kita tak bisa maju dengan upacara seperti ini saja. Kadang-kadang kita cepat puas dengan datang ke acara seperti ini saja. Kita lupa ke lab, banyaknya ke acara, ke resepsi. Padahal kemajuan itu ada di lab, bukan di upacara," lanjut Wapres. 

Ia pun mengingatkan agar peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional tak diisi hanya dengan acara seremonial tanpa target yang jelas. Ia pun meminta tak perlu terlalu banyak membuat acara peringatan semacam itu. 

Di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Kalla justru meminta para ilmuwan dan akademisi memperbanyak kerja-kerja penelitian sehingga mampu menghasilkan inovasi di berbagai bidang yang digeluti. 

Kalla pun meminta para ilmuwan dan akademisi di Indonesia menanamkan budaya belajar dan inovasi agar tercipta teknologi yang bisa bersaing dengan negara lain, khususnya di Asia dan Asia Tenggara. 

Baca Juga: Jokowi beberkan alasan pemindahan ibu kota dari Jakarta

Kalla mengingatkan Indonesia harus bisa menyaingi negara-negara tetangga yang indeks inovasinya lebih tinggi. "Kita semua memahami bahwa kita mempunyai banyak ketertinggalan dibanding banyak negara. Di antara 120 besar peringkat negara yang diberikan indeks oleh Global Inovation Index, itu kita nomor 89," ujar Wapres. 

"Sementara Singapura nomor lima, sementara Malaysia nomor 30. Kita hanya mengalahkan Kamboja. Negara yang lebih kecil dan baru saja mau ingin maju. Artinya adalah kita masih perlu bekerja keras," lanjut dia. (Rakhmat Nur Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wapres: Kalau Kemajuan Negara Diukur dari Banyaknya Aturan, Kita Paling Maju"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×