kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wamendag sebut hasil referendum rakyat Swiss buka jalan bagi ekspor CPO


Rabu, 10 Maret 2021 / 06:17 WIB
Wamendag sebut hasil referendum rakyat Swiss buka jalan bagi ekspor CPO


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hasil referendum rakyat Swiss yang menyetujui kesepakatan perdagangan antara dan European Free Trade Association (EFTA) yang terdiri dari Swiss, Norwegia, Islandia dan Lietchtenstein menjadi kabar baik bagi Indonesia. Sebanyak 51,6% publik Swiss setuju IE CEPA disahkan dan diimpelmentasikan. 

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, hasil referendum ini memberikan harapan cerah bagi peningkatan ekspor dan keberterimaan produk Indonesia di negara-negara Eropa.  “Kita sangat menyambut positif, ini adalah hasil yang memberikan harapan cerah bagi ekspor Indonesia di Eropa.” Kata Jerry, Selasa (9/3).

Kegembiraan Wamendag mengenai hasil referendum ini cukup beralasan. Selama ini publik Swiss dikenal sangat kritis terhadap isu-isu lingkungan, kesehatan dan sosial yang biasanya menjadi alasan bagi pemberlakuan hambatan bagi produk-produk dari negara lain. 

Salah satu produk yang dikritisi oleh publik Swiss adalah mengenai isu kelapa sawit Indonesia. Beberapa lembaga swadaya masyarakat di Swiss bahkan beberapa waktu lalu secara resmi mengampanyekan isu negatif soal sawit yang juga menjadi agenda salah satu referendum. 

Baca Juga: CPO Indonesia bisa ekspor Swiss, masuk negara Eropa lain bisa menyusul

Jerry yang pernah memberikan pernyataan langsung kepada publik Swiss mengenai kelapa sawit Indonesia mengatakan bahwa publik Swiss memang menerima pernyataan yang kurang seimbang mengenai produk andalan Indonesia itu.

Dalam wawancara dengan media yang cukup berpengaruh di Swiss Jerry mengatakan bahwa Indonesia mempunyai standar dan peta jalan untuk kelapa sawit yang ramah lingkungan dan memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. 

Jerry juga meyakinkan bahwa kelapa sawit dari aspek lingkungan justru lebih efisien karena satu hektar kelapa sawit menghasilkan produk yang setara dengan hasil 6 hektar produk minyak nabati yang lain. 

Hasil referendum mengenai IE-CEPA ini jelas memberikan harapan bagus buat pemahaman publik Swiss mengenai kelapa sawit dan semua produk Indoensia lainnya. Bagi Wamendag ini juga mengindikasikan niat baik dari kedua belah pihak dalam hal saling memahami pada kerja sama perdagangan. 

Baca Juga: Swiss buka pintu ekspor CPO Indonesia, bisa jadi jalan ke negara Eropa lain




TERBARU

[X]
×