kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Utang lembaga keuangan terkontraksi, tren perlambatan ULN swasta berlanjut pada April


Senin, 15 Juni 2020 / 11:13 WIB
Utang lembaga keuangan terkontraksi, tren perlambatan ULN swasta berlanjut pada April
ILUSTRASI. Ilustrasi utang pemerintah


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada bulan April 2020 sebesar US$ 400,2 miliar, tumbuh 2,9% secara year-on-year (yoy), atau lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ULN pada bulan Maret 2020 yang sebesar 0,6% yoy.

Adapun ULN sektor publik baik dari pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar US$ 192,4 miliar, sedangkan ULN sektor swasta termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar US$ 207,8 miliar.

ULN swasta pada akhir April 2020 tumbuh 4,2% yoy, masih tumbuh melambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan sebelumnya yang sebesar 4,7% yoy.

Baca Juga: Utang luar negeri Indonesia tumbuh 2,9% pada April 2020

Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, berdasarkan realisasi tersebut terlihat bahwa tren perlambatan ULN swasta masih berlanjut.

"Perlambatan ini, disebabkan oleh makin dalamnya kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan di tengah stabilnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan," ujar Onny di dalam keterangan tertulis, Senin (15/6).

Berdasarkan catatan BI, pada akhir April 2020 lalu ULN lembaga keuangan terkontraksi 4,8% yoy. Kontraksi ini lebih dalam apabila dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,4% yoy.

Sementara itu, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan mengalami sedikit peningkatan. Apabila pada bulan Maret ULN perusahaan bukan lembaga keuangan mencatatkan pertumbuhan 7,0% yoy, maka di bulan April ULN ini meningkat tipis menjadi 7,3% yoy.

Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar adalah, sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.

Kontribusi seluruh sektor tersebut mencapai 77,4% dari total ULN swasta.

Baca Juga: Kuartal I 2020, pemerintah mampu lunasi banyak utang Indonesia di luar negeri

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran ULN juga terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," kata Onny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×