Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. UBS Investment Bank memproyeksi ekonomi Indonesia pada 2018 mampu tumbuh sebesar yang ditargetkan oleh pemerintah, yakni 5,4%.
Senior ASEAN Economist UBS Investment Bank Edward Teather mengatakan, hal ini akan didukung oleh siklus kredit dan belanja pemerintah.
“Kami melihat konsumsi akan bisa tertolong dengan belanja pemerintah yang lebih besar 6% dalam hal pengentasan kemiskinan. Konsumsi akan membaik secara gradual di 2018,” ucapnya via conference call di Jakarta, Kamis (14/12).
Edward mengatakan, dirinya melihat adanya pertumbuhan kredit yang terkait dengan konsumsi masyarakat. Hal ini lantaran adanya ketersediaan dana dan interest rate yang rendah.
Adapun ia melihat ekonomi pada tahun 2018 dapat ditopang oleh pertumbuhan investasi. Menurut Edward, hal ini didukung oleh harga komoditas yang tinggi dan kemauan yang lebih kuat untuk memperpanjang kredit di pihak bank.
“Yang terakhir ini (kemauan bank) mencerminkan sebuah perbaikan di dalam persepsi kualitas aset setelah 2-3 tahun penyesuaian ekonomi menyusul perlambatan pertumbuhan kredit dan penurunan harga komoditas ekspor utama pada tahun 2014 dan 2015,” jelasnya.
Menurut Edward, konsumsi yang sempat melemah disebabkan oleh adanya penyesuaian tarif listrik dan ketidakpastian terkait kenaikan income. “Dan untuk penduduk yang lebih sejahtera, yang menjadi faktor adalah kebijakan pajak setelah amnesti pajak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
