kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,72   -5,64   -0.61%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tumbuh melambat, Utang Luar Negeri Indonesia capai US$ 404,3 miliar


Senin, 17 Februari 2020 / 12:31 WIB
Tumbuh melambat, Utang Luar Negeri Indonesia capai US$ 404,3 miliar
ILUSTRASI. Penggunaan utang luar negeri pemerintah terbesar adalah untuk sektor kesehatan dan kegiatan sosial


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV 2019 mengalami perlambatan. Posisi ULN Indonesia di akhir kuartal IV itu tercatat sebesar US$ 404,3 miliar, terdiri dari utang sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 202,9 miliar dan utang sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 201,4 miliar. 

Alhasil, ULN Indonesia pada periode Oktober-Desember 2019 tersebut tumbuh sebesar 7,7% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 10,4% (yoy). Perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah dan ULN swasta.

ULN Pemerintah tumbuh melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan IV 2019 tercatat sebesar US$ 199,9 miliar atau tumbuh 9,1% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada periode Juli-September sebelumnya sebesar 10,3% (yoy). 

"Pertumbuhan ULN pemerintah tersebut ditopang oleh arus masuk investasi asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan penerbitan dual currency global bonds dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan euro," tulis Bank Indonesia dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (17/2).

Baca Juga: Pemerintah tarik enam pinjaman luar negeri US$ 834,32 juta di Januari 2020

Hal tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian domestik yang tinggi dan imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, serta ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun. 

Pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada beberapa sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mencapai 19,1% dari total ULN pemerintah, sektor konstruksi 16,6%, sektor jasa pendidikan 16,2%, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,4%, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 13,3%.

Tren perlambatan ULN swasta berlanjut dari triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir triwulan IV 2019 tercatat sebesar 6,5% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 10,8% (yoy). 

Perkembangan ini dipengaruhi oleh perlambatan ULN Lembaga Keuangan dari 6,8% (yoy) menjadi 2,9% (yoy) serta perlambatan ULN Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan (PBLK) dari 12,1% (yoy) menjadi 7,6% (yoy). 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×