kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak kebal virus corona, ini daftar BUMN yang terpapar Covid-19


Senin, 06 April 2020 / 10:32 WIB
Tak kebal virus corona, ini daftar BUMN yang terpapar Covid-19
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan milik negara atau BUMN tak imun dari corona (Covid-19). Sejumlah perusahaan negara terpapar efek lanjut corona.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat virtual dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (3/4)  menyebut, BUMN yang terpapar corona adalah:

Pertama bank-bank BUMN. Paparan corona akan berasal dari kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Banyak debitur yang diproyeksi akan kesulitan membayar utangnya di bank-bank milik negara itu.   Tergabung dalam organisasi Himpunan Bank Milik Negara (Himbar) beranggotakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Baca Juga: Strategi Pertamina mengatur keuangan di tengah menguatnya tekanan akibat wabah corona

Kedua, tak hanya bank, BUMN lain seperti PT PLN dan PT Pertamina juga keuangannya terganggu karena corona. Virus corona membuat nilai tukar rupiah ikut melemah. “Kita tahu baik PLN punya bond besarnya Rp 350 triliun dan sebagian besar dollar,” jelas Erick lebih lanjut.

Kondisi ini akan mengharuskan PLN untuk menyiapkan pembayaran bunga dengan nilai yang lebih mahal akibat penguatan dollar AS.

Pertamina juga terkena dampak dari pelemahan rupiah atau penguatan dollar AS. Impor minyak  Pertamina dalam dollar AS, sementara penjualan dalam bentuk rupiah. Dalam kondisi seperti ini, arus kas Pertamina bisa terganggu, pun dengan PLN yang mengalami masalah yang sama.

Baca Juga: Wamen BUMN Kartika: 93.400 debitur BBRI lakukan restrukturisasi kredit

Ketiga, BUMN yang terkait dengan pariwisata juga terpapar corona. Antara lain PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Angkasa Pura, PT Pelindo, PT Pelni hingga ASDP.  “Sudah terlihat bahwa kemungkinan tahun ini semua minus (BUMN terkait pariwisata. Ini yang tentu sangat memberatkan,” ujar Erick.

Dalam rapat yang sama, Erick juga menyebut utang-utang BUMN yang jatuh tempo di tahun ini juga akan menjadi tantangan yang berat. Salah satu yang terberat adalah utang jatuh tempo PT Garuda Indonesia Indonesia Tbk sebesar US$ 500 juta. “Dan, kita ketahui, industri penerbangan sedang collapse, sedang rubuh,” ucap dia.




TERBARU

[X]
×