kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taipan ini menyebut kondisi ekonomi kini hanya riak-riak


Rabu, 12 September 2018 / 13:38 WIB
Taipan ini menyebut kondisi ekonomi kini hanya riak-riak
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Taipan Theodore Permadi Rachmat mengatakan, kondisi pasar saat ini di mana nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang melemah bukan masalah besar bagi perekonomian Indonesia. 

Orang terkaya ke-19 di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2018 ini bilang, ekonomi Indonesia cukup kuat untuk meredam sentimen global. Inilah yang membedakan Indonesia dengan negara seperti Argentina dan Afrika Selatan.

“Asalnya kan ekonomi AS kuat. Jadi, untuk meredamnya The Fed naikkan bunga. Dollar AS pun naik. Semuanya (dana) ke AS. Negara-negara yang tidak siap, seperti Argentina dan Afsel itu kewalahan,” jelasnya saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (12/9).

“Tapi, Indonesia dan emerging countries yang lain oke saja karena prepare. Repot ya repot, tapi oke saja kok,” lanjutnya.

Menurutnya, kondisi yang terjadi sekarang dibandingkan dengan krisis yang lalu-lalu bukan sebuah masalah. Sebab, yang terjadi kini hanyalah riak-riak dalam perekonomian.

“Iya, riak-riak. Beda. Sangat beda dengan dulu,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, cara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menghadapi tekanan ini sudah benar. Misalnya, menaikkan tarif PPh impor untuk 1.147 barang konsumsi, menunda proyek infrastruktur, dan di sisi lain BI menaikkan suku bunga acuan.

“Sudah benar upayanya. Harus dilihat inflasinya. Kalau rendah oke. Kalau naik, baru worry,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×