kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei BPS: Masyarakat berpendidikan rendah yakin tak tertular Covid 19


Senin, 28 September 2020 / 23:16 WIB
Survei BPS: Masyarakat berpendidikan rendah yakin tak tertular Covid 19
ILUSTRASI. Hasil survei BPS: Masyarakat berpendidikan rendah sangat yakin tak tertular corona atau Covid-19. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Badan Pusat Statistik mengumumkan survei terbarunya untuk mengukur perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19, Senin (28/9). Banyak hasil menarik yang layak dicermati.

Dalam rilis survei  yang dilakukan virtual, BPS menyebut survei dilakukan pada 7 sampai 14 September 2020. Adapun, jumlah responden survei 90.967 dengan perinciannya: 44,77% dan 55,23% perempuan.

Dari survey itu, sebanyak 17% responden menyatakan tidak mungkin tertular virus corona atau Covid -19).  “Prosentase ini tinggi, dari 100 orang, 17 responden sangat yakin  tidak mungkin tertular Covid 17, bahkan tidak mungkin tertular," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam rilis survei secara virtual, Senin (28/9)

Baca Juga: Survei BPS: Banyak pasar tradisional tidak jalankan protokol kesehatan

Adapun secara lengkap, persepsi kemungkinan terinfeksi atau tertular Covid-19 sebagai berikut:

  • - Tidak mungkin: 12,5 persen
  • - Sangat tidak mungkin: 4,5 persen
  • - Sangat mungkin: 19,3 persen
  • - Cukup mungkin: 34,3 persen
  • - Mungkin: 29,4 persen

Kecuk mengatakan, ada korelasi persepsi kemungkinan tertular Covid-19 dengan pendidikan. Yakni makin rendah tingkat pendidikan responden, mereka yakin tidak tertular corona. Sebaliknya bagi yang berpendidikan tinggi, kesadaran tinggi sehingga persentasenya menurun," kata Kecuk.

Baca Juga: Pandemi ubah prilaku masyarakat berbelanja, digitalisasi pasar jadi keharusan

Maka, sosialisasi perlu digencarkan dan tepat sasaran agar tingkat kesadaran masyarakat akan risiko virus corona naik, sebab virus ini dapat menular ke siapa pun.

 Ini artinya, perlu lebih keras untuk menggencarkan mengenai pemahaman masyarakat tentang Covid-19. “Perlu terus-menerus digalakkan siapa pun bisa terkena risiko karena Covid-19 tidak mengenal umur, kelamin, pendidikan, status sosial," ujar Kecuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×