Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara kini bergabung dalam jajaran Kementerian Keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantiknya, Jumat (31/1) malam, sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan.
“Saya meminta dan berterima kasih pada eks Deputi Gubernur Senior BI Pak Mirza yang akan membantu di bidang jasa keuangan,” tutur Sri Mulyani dalam sambutannya.
Ia mengakui, posisi tenaga ahli di Kemenkeu selama ini memang lebih sering diisi oleh para akademisi. Terutama sebelumnya, tenaga ahli ditekankan pada bidang ekonomi secara umum dan keuangan daerah.
Baca Juga: Kemenkeu akan evaluasi aturan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
Namun kali ini, Sri Mulyani menunjuk Mirza secara khusus sebagai tenaga ahli yang akan membantunya pada bidang jasa keuangan, terutama untuk membantu tugas Kemenkeu sebagai ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
“Karena kami menganggap bahwa tugas di KSSK begitu penting dan dengan pengalaman Pak Mirza ini bisa menjadi jembatan yang makin baik untuk meningkatkan kapasitas kami sebagai ketua KSSK,” sambung bendahara negara itu.
Ia meyakini, pengalaman Mirza yang pernah menjadi Deputi Gubernur Senior BI membuatnya menjadi sosok yang mengetahui betul fungsi KSSK serta sektor-sektor keuangan mana saja yang perlu diperkuat ke depan.
Sayangnya, Mirza enggan memberi tanggapan terkait pelantikannya sebagai tenaga ahli di Kemenkeu. Saat ditanyai, ia hanya melempar senyum dan meninggalkan ruang pelantikan.
Mirza pernah menjabat Deputi Gubernur Senior BI sejak 2013 hingga Juli 2019 lalu. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini sebelumnya mengawali karir sebagai seorang bankir di Bank Sumitomo.
Baca Juga: Suahasil Nazara sebut Kemenkeu genjot insentif pajak untuk ungkit pertumbuhan ekonomi
Selain Mirza, Menkeu juga melantik satu orang lagi tenaga ahli yaitu Kiki Verico sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional. Kiki juga merupakan jebolan Fakultas Ekonomi UI dan berkecimpung di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI.
“Saya melihat sekarang begitu banyak keinginan untuk melakukan transformasi ekonomi struktural. Jadi memang penekanannya kepada bagaimana kebijakan fiskal bisa mendorong dan terus meningkatkan industrialisasi. Termasuk mereview seluruh tools, insentif dan dukungan kita selama ini mana yang efektif agar desain kebijakan semakin baik,” tandas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
