kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani sebut pemerintah alokasikan Rp 34 trilun untuk pengadaan vaksin Covid-19


Kamis, 12 November 2020 / 17:48 WIB
Sri Mulyani sebut pemerintah alokasikan Rp 34 trilun untuk pengadaan vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Sri Mulyani sebut pemerintah alokasikan Rp 34 trilun untuk pengadaan vaksin Covid-19.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemulihan ekonomi dalam negeri akan tergantung dari penanganan kesehatan akibat pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).

Dari sisi anggaran, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengalokasikan dana sebesar Rp 34,23 triliun untuk pengadaan vaksin.

Sri Mulyani menyampaikan anggaran tersebut dibagi ke dalam dua periode. Pertama, sebesar Rp 5 triliun untuk penanganan kesehatan dan vaksin di 2020. Sementara Rp 29,23 triliun dialokasikan sebagai lanjutan pengadaan vaksin hingga vaksinasi di seluruh Indonesia.

Adapun anggaran tersebut berasal dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020-2021. Di tahun ini anggaran kesehatan dalam program PEN sebesar Rp 97,26 triliun. Hingga 9 November 2020 sudah terealisasi Rp 34,07 triliun atau setara 35% dari pagu.

Baca Juga: Orang terkaya Eropa, Bernard Arnault makin mantap di posisi terkaya ke-2 dunia

Sementara di tahun depan anggaran kesehatan dalam program PEN sejumlah Rp 25,4 triliun. Meski lebih rendah, Sri Mulyani menegaskan kas negara untuk pengadaan vaksin dan vaksinasi di 2021 tetap diutamakan.

Hitungan Menkeu, pengadaan vaksin tahun depan akan menggunakan Sisa Lebih Pembayaran Anggaran Tahun Berkenaan (Silpa) 2020.

“Kami melakukan pencadangan untuk pengadaan vaksin, untuk tahun ini dan tahun depan,” kata Menkeu Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11).

Menkeu berharap dengan komitmen pemerintah dalam penanganan pandemi, di sisa tahun ini hingga tahun depan, ekonomi dapat terus terungkit. Sebab, bila vaksin ditemukan, confidence masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi akan membaik. Dus, roda perekonomian bisa berjalan.

Adapun, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 sebesar minus 1,7% hingga minus 0,6%. Lalu, di 2021 ekonomi diproyeksi bisa berada di zona positif 5%.

Selanjutnya: Relawan di Brasil meninggal dunia, PB IDI: Belum tentu karena vaksin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×