kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani ingin efisiensi, pagu anggaran K/L 2019 terpangkas Rp 8,8 triliun


Rabu, 04 Juli 2018 / 15:11 WIB
Sri Mulyani ingin efisiensi, pagu anggaran K/L 2019 terpangkas Rp 8,8 triliun
ILUSTRASI. Askolani, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) dan Badan Anggaran (Banggar) DPR menyepakati pagu indikatif anggaran kementerian atau lembaga (K/L) sebagai bahan perumusan nota keuangan APBN 2019 sebesar Rp 838,6 triliun. Jumlah itu turun tipis Rp 8,8 triliun atau 1,05% dari anggaran K/L yang dipatok dalam APBN 2018 sebesar Rp 847,4 triliun.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemkeu Askolani mengatakan, turunnya pagu infikatif anggaran K/L tahun depan tersebut sesuai dengan arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa pemerintah perlu melakukan efisiensi anggaran. Efisiensi yang dimaksud kata Askolani, terutama pada belanja barang.

"Kami review lagi belanja barang," kata dia usai rapat dengan Banggar DPR, Rabu (4/7). Efisiensi tersebut lanjutnya, dilakukan hampir terhadap semua K/L.

Sementara itu, belanja barang yang dimaksud, yaitu berupa belanja perjalanan dinas, belanja honor, dan belanja rutin lainnya. "Even belanja yang produktif tentunya itu juga akan kami arahkan, bukan digelontorkan semuanya, tetapi harus ada evaluasi monitoring untuk kegiatan itu," tambah dia.

Sedangkan belanja modal K/L, pihaknya masih mengusahakan adanya kenaikan dibanding tahun target dalam APBN 2018. Namun, kenaikan tersebut juga diupayakan pemerintah masih dalam batas kewajaran untuk menjaga keseimbangan kebutuhan yang lain, seperti belanja bantuan sosial (bansos).

Askolani menekankan, belanja K/L yang lebih rendah tersebut bukan berarti menghambat optimalisasi kinerja K/L. Menurutnya, jika K/L lebih efisien dan bisa memberikan multiplier effect, maka akan lebih baik.

Yang jelas, pagu indikatif ini masih memungkinkan untuk mengalami perubahan bila nantinya ada perhitungan-perhitungan yang dengan basis data yang baru. Setelah pagu indikatif, kata Askolani, nantinya baru kemudian akan dibuat pagu anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×