kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selama semester I 2019, realisasi belanja negara tumbuh 7,9%


Senin, 26 Agustus 2019 / 17:52 WIB
Selama semester I 2019, realisasi belanja negara tumbuh 7,9%
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 masih tumbuh hingga akhir Juli 2019. Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (26/8), melaporkan, belanja negara mencapai Rp 1.236,5 triliun atau setara 50,2% dari pagu APBN 2019 yakni sebesar Rp 2.461,11 triliun.

Secara tahunan, belanja negara sampai dengan Juli lalu tumbuh 7,9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan belanja negara ditopang penyerapan belanja pemerintah pusat sebesar Rp 761,5 triliun atau tumbuh 9,2% year on year (yoy). 

Baca Juga: Penerimaan rendah, pemerintah perlu revisi target penerimaan pajak

Realisasi belanja pemerintah pusat terdiri belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 419,9 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 341,6 triliun. Secara keseluruhan, belanja pemerintah pusat telah memenuhi 46,6% dari pagu yang ditetapkan yakni senilai Rp 1.634,34 triliun untuk sepanjang 2019. 

Sementara, belanja untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp 475,1 triliun atau tumbuh 5,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi TKDD tersebut memenuhi 57,5 % dari pagu yang ditetapkan dalam APBN 2019 sebesar Rp 826,77 triliun.

Realisasi TKDD meliputi transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 433,2 triliun atau 57,2 % dari target. Sementara penyaluran dana desa mencapai Rp 41,9 triliun atau 59,8% dari target dalam APBN 2019. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan belanja pemerintah pusat yang mencapai 9,2% sampai dengan Juli lalu menjadi salah satu faktor utama pendukung agregat permintaan domestik. 

“Terutama dari sisi konsumsi, baik konsumsi masyarakat melalui belanja bansos (bantuan sosial) maupun konsumsi pemerintah,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Senin (26/8).

Baca Juga: Ini empat langkah yang harus ditempuh pemerintah untuk kerek penerimaan pajak

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani menambahkan, pemerintah menjaga realisasi penyerapan belanja negara tetap kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah gejolak perekonomian global.

Namun, di saat yang sama, pemerintah juga berupaya melakukan efisiensi pada jenis-jenis belanja rutin dan tidak berdampak terhadap aktivitas produktif untuk menyeimbangi kondisi kinerja APBN saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×