kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,27   -8,08   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah tarif naik, Aprindo berharap PTKP naik


Jumat, 03 Januari 2020 / 17:00 WIB
Sejumlah tarif naik, Aprindo berharap PTKP naik
ILUSTRASI. Roy N. Mandey, Ketua Umum Aprindo Tahun Politik, Aprindo Berharap Pertumbuhan Ritel Capai Dobel


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menaikkan sejumlah tarif di awal tahun 2020, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey berharap agar pemerintah turut menyediakan solusi untuk mempermudah masyarakat.

Seperti diketahui, di awal tahun ini, pemerintah telah menaikkan sejumlah tarif barang ataupun jasa. Karena itu, dia berharap pemerintah perlu memberi solusi untuk mengantisipasi berbagai dampak akibat kenaikan tarif tersebut.

Nah, salah satu langkah yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP). "PTKP itu salah satunya, dari segi fiskal perlu menaikkan batas PTKP," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).

Baca Juga: Kenaikan sejumlah tarif bakal menekan daya beli masyarakat tahun ini

Selain menaikkan batas PTKP, Roy juga berharap agar berbagai solusi lain yang tengah berjalan tetap diteruskan. Contohnya, program penanggulangan kemiskinan (PKH) oleh Kementerian Sosial (Kemensos), kemudahan dalam penyaluran dana bergulir bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta penurunan kredit ultramikro.

Menurutnya, berbagai langkah tersebut diperlukan untuk menjaga keseimbangan pada saat terjadi kenaikan tarif. Dengan kata lain, diperlukan hal-hal khusus yang dapat meringankan beban masyarakat atau mendorong mendorong agar tetap produktif dan terjamin.

"Langkah apa pun yang dapat meringankan atau mempermudah masyarakat agar tetap produktif harus tetap dilakukan," tegas Roy.

Baca Juga: Berbagai tarif naik tahun ini, Kemenkeu siapkan segambreng instrumen fiskal

Jika menilik dampak kenaikan tarif terhadap sisi belanja negara, dia mengatakan hasilnya bergantung pada stimulus pemerintah dalam menciptakan keseimbangan.
Stimulus tersebut bisa berasal dari adanya kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter yang dikeluarkan pemerintah.

"Kenaikan tarif ini pasti berdampak ke sisi belanja, tapi kan tetap ada keseimbangan yang harus dilakukan. Kalau tidak ada keseimbangan, pasti akan berdampak pada tingkat konsumsi," pungkas Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×