kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sederhanakan laporan keuangan negara, buka mata millenial


Minggu, 15 September 2019 / 17:38 WIB
Sederhanakan laporan keuangan negara, buka mata millenial
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meresmikan aplikasi Bagan Akun Standar (BAS) Mobile Online, Kamis (12/9).

BAS Mobile Online merupakan aplikasi daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksi keuangan yang disusun secara sistematis sebagai pedoman dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan keuangan pemerintah.

Sri Mulyani dalam rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Penerimaan Tahunan 2019 dengan tema Optimalisasi Informasi Keuangan di Era Digital untuk Indonesia Maju mengatakan aplikasi tersebut bisa digunakan diakses oleh seluruh lapisan masyarakat untung mengetahui laporan akuntansi dan pelaporan keuangan negara. 

Dia menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan akuntan Kementerian Keuangan dapat mempermudah isi laporan keuangan dalam BAS Mobile Online agar lebih friendly, terutama bagi millenials agar lebih melek dengan keuangan negara.

Baca Juga: Sri Mulyani meresmikan aplikasi BAS Mobile Online

Prasetya Yudha, sorang karyawan swasta menilai sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) memiliki kewajiban membayar pajak, tapi juga mempunyai hak untuk mendapatkan informasi belanja negara. Meski laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) sudah tertera di laman Kemenkeu.

Menurut Prasetya, desain BAS Mobile Online harus sederhana, sehingga masyarakat yang belum paham membaca laporan keuangan dalam format akuntansi menjadi lebih mengerti.

“Misalnya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (RAPBN) 2020 masyarakat perlu tahu lebih spesifik pajak yang dibayarkan untuk belanja apa saja dengan format yang mudah dicerna,” kata laki-laki berrusia 23 tahun tersebut kepada Kontan.co.id, Minggu (15/9).

Prasetya menambahkan pendapatan negara sudah cukup baik terlihat dengan realisasi pembangunan, pendidikan, dan kesehatan selama ini. Hanya saja, kemasan laporan keuangan yang berbelit membuat dia sulih memahaminya.

Baca Juga: Terungkap, Sri Mulyani rupanya tak suka mata kuliah akuntansi!

Karyawan swasta lainnya Sherly Dwi Cahyani menilai aplikasi BAS Mobile Online perlu pendekatan yang lebih real kepada masyarakat. Misalnya, dari pajak penghasilan (PPh) dibayarkan karyawan swasta berusia 24 tahun itu dapat langsung dirujuk ke belanja negara.

“Kalau bisa ya, jadi setiap bulan kita bayar pajak tahu ke mana pemerintah menggunakan untuk belanja,” kata Sherly kepada Kontan.co.id, Minggu (15/9).

Sherly menambahkan BAS Mobile Online perlu melakukan survei kepada pengguna aplikasi.  “Ada survei, lebih tertarik ke mana penggunaan PPh, sehingga sebagai WNI memiliki rasa kepemilikan,” ungkap Sherly.

Sri Mulyani mengaku dengan adanya BAS Mobile Online yang bisa diunduh di smart phone dapat memberikan penerangan laporan keuangan kepada masyarakat secara sederhana.

Agar semakin dekat dengan masyarakat, Sri Mulyani bilang konten dari BAS Mobile Online dirancang menggambarkan dampak keuangan negara terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Data akuntansi dikaitkan dengan indikator pembangunan. Ini penting untuk memperbaiki demokrasi dan pengelolaan negara yang akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik,” ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×