kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 112 truk beras dikerahkan untuk operasi pasar


Kamis, 10 Januari 2019 / 12:21 WIB
Sebanyak 112 truk beras dikerahkan untuk operasi pasar


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulog mengintruksikan kepada seluruh divre untuk melaksakan kegiatan operasi pasar dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium.

Terdapat 112 truk beras yang akan dipasok ke daerah-daerah yang bukan merupakan sentra panen di seluruh Indonesia melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta melalui Distributor.

Bulog juga bekerjasama dengan satgas pangan Polri untuk melakukan pengawasan dalam pelaksanaan KPSH beras medium ini guna menghindari penyimpangan di lapangan.

"Sesuai dengan keputusan Ratas (rapat terbatas), perkembangan harga beras yang mengalami trend kenaikan jelang awal tahun 2019, Pemerintah menugaskan Bulog untuk melakukan intervensi pasar secara massive melalui kegiatan OP-CBP selama 3 bulan kedepan dimulai dari bulan Januari 2019," ujar Direktur Utama Bulog Budi Waseso di Gudang Bulog DKI-Banten, Jakarta Utara, Kamis (10/1).

Realisasi kegiatan KPSH pada tahun 2018 mencapai 544.649 ton, merupakan angka realisasi operasi pasar beras CBP tertinggi selama 10 tahun terakhir. Khusus Bulog divre DKI Jakarta dan Banten realisasi KPSH tahun 2018 sebesar 64.668 ton.

Realisasi KPSH di tahun 2019, hingga saat ini sebesar 37.017 ton dengan rata-rata realisasi per hari sebesar 7.000-8.000 ton dan akan terus ditingkatkan dengan target 15.000 ton per hari. Realisasi KPSH tahun 2019 Bulog hingga saat ini sebesar 8.573 ton yang dilaksanakan di 44 pasar termasuk didalamnya pasar pencatatan BPS di Jakarta.

Kementerian Perdagangan telah menugaskan Bulog melanjutkan kegiatan KPSH dengan ketentuan harga beras af gudang untuk wilayah 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Sulawesi, NTB, Bali) sebesar Rp. 8.100 per kg , wilayah 2 (Sumetera kecuali Lampung dan Sumsel, Kalimantan, NTT) sebesar Rp. 8.600 per kg, dan wilayah 3 (Maluku dan Papua) sebesar Rp. 8.900 per kg dengan harga jual maksimal sesuai HET masing-masing wilayah.

“Kami sadar, bahwa keberhasilan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium di setiap daerah akan tercipta bila dilakukan secara bersama dengan dukungan seluruh pihak, terutama dari Pemerintah Daerah, Dinas terkait, Aparat terkait dan para pelaku pasar,” tegas Budi Waseso.

Presiden Joko Widodo menyambut baik pelepasan beras operasi pasar ini. Ia membuktikan bahwa stok di gudang Bulog memang mencukupi dan berharap dengan operasi pasar harga dapat stabil. "Operasi pasar sudah dilakukan setiap hari. Hari ini hanya ingin memastikan bahwa stok itu betul-betul siap dan operasi pasar itu terus dilakukan," ungkapnya.

Jokowi menyebut bahwa Bulog wajib menjaga keseimbangan antara harga produksi dengan harga pasar. Hal ini karena ia tak ingin petani menjerit karena harga terlalu murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×