kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saran ekonom untuk tingkatkan daya beli


Rabu, 12 Juli 2017 / 22:29 WIB
Saran ekonom untuk tingkatkan daya beli


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia mencatat peningkatan penjualan eceran Mei 2017. Hal tampak dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh 4,3% (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 4,2% (yoy).

Penjualan eceran diperkirakan terus meningkat di bulan Juni 2017, IPR Juni diperkirakan tumbuh 6,7% (yoy). Penjualan eceran tumbuh meningkat terjadi di Semarang dan Bandung.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Bhima Yudhistira memaparkan ada dua hal yang memengaruhi peningkatan penjualan eceran. Pertama, dari sisi daya beli, dipengaruhi oleh faktor inflasi barang-barang yang harganya diatur pemerintah (administered price) sejak januari 2017 lalu.

"Terutama berkaitan dengan pencabutan subsidi listrik 900 VA," terangnya.

Kedua, penurunan penjualan ritel juga berkaitan dengan perilaku konsumen masyarakat yang menahan belanja karena lebaran jaraknya dekat dengan tahun ajaran baru sekolah.

Bhima mengatakan, jauh sebelum Lebaran atau bulan Juni 2017, masyarakat sudah melakukan penghematan belanja. "Survei yang dikeluarkan BI, scope-nya lebih luas. Kalau dilihat per sektor yang ada di bawah Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) terutama penjualan makanan dan minuman memang turun. Nonmakanan juga turun," jelasnya.

Beberapa sektor diprediksi Bhima akan mengalami peningkatan cukup tinggi, seperti suku cadang kendaraan dan rekreasi. "Justru itu yang kemungkinan Alan meningkat," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menilai melambatnya peningkatan penjualan eceran tahun ini dipengaruhi oleh turunnya daya beli masyarakat.

"Daya beli menurun sebenarnya sudah berlangsung lama. Tapi dibiarkan cukup lama oleh pemerintah sebelumnya, jadi menumpuk," jelasnya.

Hariyadi mengatakan, Apindo telah memberikan solusi bagi pemerintah, yakni dengan mendorong sektor pariwisata. "Sektor pariwisata kita sangat potensial. Tinggal bagaimana sektor hospitality bisa membangun sinergi kerjasama. Misal, dengan menawarkan paket bersama," terangnya.

Dengan mendorong sektor pariwisata, akan membuka kesempatan kerja lebih banyak. Dengan adanya kesempatan kerja yang lebih luas, daya beli kemungkinan besar akan terdongkrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×