kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah melemah, pertumbuhan impor bisa melambat


Selasa, 18 September 2018 / 16:10 WIB
Rupiah melemah, pertumbuhan impor bisa melambat
ILUSTRASI. Kepala BKF Suahasil Nazara


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperkirakan laju impor pada tahun ini masih akan tumbuh dobel digit. Tentu ini akan mempengaruhi neraca pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang tahun 2018.

“Impor tahun depan akan sedikit lebih tinggi, tapi di bawah 2018. Impor di tahun 2018, kami proyeksikan tumbuh 11,5%,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemkeu Suahasil Nazara di Gedung DPR RI, Selasa (18/9).

Suahasil menjelaskan, impor yang tumbuh 11,5% ini disebabkan berbagai macam faktor. “Ada faktor global, ada faktor domestik sendiri, nilai tukar rupiah itu juga berpengaruh pada impor dan ekspor,” ujarnya.

Apabila rupiah melemah, Suahasil mengatakan, impor juga akan turun karena harga barang akan lebih mahal. “Karena rupiah melemah jadi pertumbuhan impornya melemah. Pertumbuhan impornya tetap positif tapi lebih rendah,” kata Suahasil.

Selain melemahnya rupiah, Suahasil bilang, impor juga diharapkan akan melemah didorong dengan kebijakan-kebijakan mengontrol impor yang sudah dirilis belakangan ini.

Misalnya, mandatori biodiesl 20% (B20), kenaikan pajak penghasilan (PPh) impor untuk 1.147 barang konsumsi yang diharapkan bisa menurunkan 1% hingga 2% impor konsumsi secara total. Serta kebijakan penurunan batasan bebas bea masuk dan pajak impor barang kiriman.

“Pelemahan rupiah bukanlah measure yang berdiri sendiri untuk mengurangi tekanan neraca dagang dan neraca berjalan kita. Itu measure yang dikombinasikan dengan measure lain termasuk proyek infrastruktur yang di-review untuk ditunda,” imbuh Suahasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×