kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rizal Ramli puji pembangunan infrastruktur pemerintah Jokowi, tapi....


Jumat, 11 Mei 2018 / 19:54 WIB
Rizal Ramli puji pembangunan infrastruktur pemerintah Jokowi, tapi....
ILUSTRASI. Rizal Ramli


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan pembangunan infrastruktur yang dikerjakan pemerintah dalam 3,5 tahun ini sudah tepat.

Pasalnya, pekerjaan pembangunan infrastruktur kerap dilakukan di daerah-daerah terpencil. Sehingga dinilai bisa mengatasi kesenjangan yang terjadi selama ini baik di luar pulau Jawa dan luar pulau Jawa.

"Jadi memang yang dilakukan pemerintah dalam hal infrastruktur patut untuk diberikan tepuk tangan," ungkapnya di forum diskusi HIPMI di Jakarta, Jumat (11/5).

Meskipun, memang manfaatnya baru bisa dirasakan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Namun begitu, Rizal mengingatkan, infrastruktur bukanlah satu-satunya indikator untuk memajukan ekonomi tanah air.

"Tapi kalau ekonomi mandek dan daya beli ancur seperti saat ini, begitu juga dengan semua indikator seperti financing accounting defisit lemah sekali, ini sudah lampu kuning," tambahnya.

"Jadi tolong digarisbawahi, kemajuan ekonomi itu bukan hanya infrastruktur tapi juga memperhatikan daya beli dan pertumbuhan secara sektoral," jelasnya.

Belum lagi, dalam hal pengelolaan utang, Rizal menjelaskan pemerintah tidak melakukan secara kreatif dan inovatif untuk mengurangi beban utang Indonesia.

"Kebayang tuh, Rp 450 triliun anggaran untuk infrastruktur aja udah rame, gimana kalau cicilan utang bisa kurangi Rp 100 triliun, tambahi ke infrastruktur, pasti lebih heboh lagi," katanya.

Ditambah soal kinerja BUMN Karya yang dinilainya justru merosot. Padahal, pekerjaan terbesar proyek infrastruktur dikerjakan oleh perusahaan plat merah.

"BUMN sudah pasti dapat kerjaan, pembiayaan dari negara, tapi utangnya makin banyak. Harusnya kerjaan ada, volume kerjaan naik, keuntungan naik dong. ini malah ndelosor," tukas Rizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×