kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

R&I pertahankan peringkat utang Indonesia, ini respons gubernur BI


Kamis, 22 April 2021 / 18:05 WIB
R&I pertahankan peringkat utang Indonesia, ini respons gubernur BI
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta (20/4/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat utang atau sovereign credit rating Indonesia pada BBB+ dengan outlook stabil (investment grade). 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, afirmasi peringkat Indonesia tersebut menunjukkan keyakinan stakeholder internasional atas terjaganya stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi domestik jangka menengah di tengah badai Covid-19. 

“Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara BI dan pemerintah,” ujar Perry dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (22/4). 

R&I menjelaskan, afirmasi peringkat Indonesia dengan menimbang tiga faktor utama. Pertama, ekonomi Indonesia diperkirakan bisa tumbuh ke level pra pandemi Covid-19 dalam satu hingga dua tahun ke depan dengan didorong oleh reformasi struktural yang ditempuh pemerintah dalam jangka menengah dan panjang. 

Baca Juga: R&I pertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB+/outlook stabil

Kedua, rasio utang pemerintah yang tetap rendah, di tengah tekanan fiskal yang meningkat. Disiplin kebijakan fiskal yang ditempuh selama ini akan mendorong perbaikan keseimbangan fiskal dalam beberapa tahun ke depan. 

Ketiga, resiliensi ekonomi terhadap guncangan sektor eksternal tetap terjaga, didukung respons kebijakan pemerintah dan BI serta cadangan devisa yang memadai. 

Perry pun mengatakan, BI akan mengerahkan segala cara untuk mempertahankan hal tersebut, sembari memperkuat koordinasi dengan pemerintah. 

“Kami akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta meningkatkan sinergi untuk percepat pemulihan ekonomi,” ujar Perry. 

Baca Juga: Jelang Deadline, Skema Restrukturisasi Jiwasraya Kompak Ditolak Para Pensiunan BUMN

Ia juga mengapresiasi langkah-langkah yang terus dilakukan oleh pemerintah, seperti penyusunan Omnibus Law Cipta Kerja untuk dorong investasi dan penciptaan lapangan kerja. 

Kemudian ada Lembaga Pengelola Investasi (LPI) untuk menarik investasi asing dalam pembiayaan proyek, khususnya infrastruktur dan secara insentif pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur. 

Selanjutnya: Oxford Economics: Rupiah tidak akan tumbang tapi tetap melemah 4,2% pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×