kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resesi di kuartal III, Menko Airlangga sebut: ekonomi negara lain turun lebih dalam


Rabu, 12 Agustus 2020 / 16:02 WIB
Resesi di kuartal III, Menko Airlangga sebut: ekonomi negara lain turun lebih dalam
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memaparkan strategi Pemulihan Ekonomi Nasional dan Peningkatan Petumbuhan Ekonomi di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu(5/8/2020). WARTA KOTA/HENRY LOPU


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi Indonesia akan menghadapi resesi atau tumbuh negatif dalam dua kuartal berturut-turut pada kuartal III-2020. 

Proyeksi Airlangga,  ekonomi nasional pada kuartal III akan  minus 1 persen di periode Juli-September 2020.

Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Rakernas Apindo) virtual pada Rabu (12/8), dalam paparannya, Airlangga menyebut ekonomi Indonesia pada kuartal II minus 5,32%, dan akan kembali minus 1 persen pada kuartal III.

Menurut Airlangga, penurunan ekonomi negara lain lebih dalam dibandingkan Indonesia di kuartal II 2020 lalu.  Kuartal I,  Indonesia juga mencatakan ekonomi positif dibandingkan negara lain yang sudah minus. “Kita berada di sedikit negara yang pada kuartal I 2020 masih mencatatkan pertumbuhan positif, antara lain Korea Selatan. Kuartal II, negara lain turun lebih dalam,” ujarnya. 

Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 sejatinya tidak menjadi yang terburuk di dunia. Beberapa negara justru diramal memiliki pertumbuhan ekonomi yang jatuh lebih dalam.

Amerika Serikat misalnya. Pertumbuhan ekonomi AS diprediksi minus 5,18%di  2020. Inggris minus 9,53%, Jerman (- 6,23%), Prancis (- 10,06%), Jepang (-4,91), Singapura (-5,63%), Malaysia (-3,24),  Thailand (-5,78%), Brasil (- 6,11%), Argentina  (-9,65 persen), dan India minus 4,95 persen.  "Berbagai negara yang melaksanakan lockdown,  ekonominya terdampak lebih dalam," katanya.

Ia yakin, ekonomi Indonesia bisa membaik pada kuartal IV 2020 dengan pertumbuhan positif 1,38%. Namun secara keseluruhan tahun, perekonomian minus 0,49 persen pada 2020.

Adapun di tahun depan,  ekonomi Indonesia bisa tumbuh 3,2%  pada kuartal I 2021, 6,75%  pada kuartal II, 5,03% pada kuartal III, dan 5,1% pada kuartal IV 2021. Dengan begitu,  ekonomi Indonesia di tahun 2021 di kisaran 5,02%. Jika ramalan ini bener, ini artinya hanya dalam tempo singkat, ekomi Indonesia kembali ke kisaran 5%, seperti sebelum munculnya pandemi virus corona (Covid-19).

"Kalau lihat proyeksi di 2021, hampir berbagai institusi memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam jalur hijau atau positif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×