kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi investasi sektor pariwisata di paruh pertama 2019 capai Rp 12 triliun


Kamis, 17 Oktober 2019 / 18:09 WIB
Realisasi investasi sektor pariwisata di paruh pertama 2019 capai Rp 12 triliun
ILUSTRASI. Perjalanan jelajah wisata di Danau Toba. Kapal penyeberangan Ihan Batak di Parapat - Pulau Samosir Danau Toba


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pariwisata menyebutkan, realisasi investasi di sektor pariwisata semester I 2019 mencapai sekitar Rp 12 triliun. Hal itu dikatakan Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Henki Manurung, Kamis (17/10).

Henki bilang, pembangunan di sektor pariwisata khususnya kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) super prioritas mendapat berbagai dukungan dari kementerian/lembaga terkait.

Baca Juga: Kemenpar targetkan sektor pariwisata sumbang devisa US$ 20 miliar

Terlebih pada Juli 2019 lalu, Presiden Jokowi meminta adanya penambahan anggaran sebanyak Rp 6,4 triliun untuk pembangunan di lima KSPN.

Lima KSPN yang dimaksud antara lain, Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Menurut dia, lima KSPN itu memiliki potensi penyumbang besar devisa ke depannya. Bahkan, Ia optimis, sektor pariwisata mampu menjadi penyumbang devisa terbesar pada tahun depan. "Percepatannya harus dilakukan tahun 2020 sehingga orang mudah untuk ke-5 KSPN ini," ujar dia. 

Lebih lanjut, Henki meyakini, target wisatawan sebanyak 20 juta dapat tercapai karena interkoneksi dan intermoda kawasan pariwisata semakin membaik. 

Meski begitu, Ia mengaku masih terdapat hambatan dalam mengembangkan destinasi wisata. Salah satunya terkait perizinan.

Baca Juga: Aksi unjuk rasa tuntut Perppu KPK mulai bergerak mendekati istana negara

"Itu yang kita coba mulai, izin percepatannya semoga akhir tahun ini ada suatu skema baru membangun percepatan dan pembiayaannya dicari juga sehingga akan didukung oleh industri pembiayaan di Indonesia," ucap dia.

Terkait keberlanjutan lingkungan, Henki menyatakan bahwa destinasi wisata yang dibangun maupun yang dikembangkan telah memenuhi aspek keberlanjutan lingkungan.




TERBARU

[X]
×