kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi belanja negara mencapai Rp 1.512 triliun, berikut rinciannya


Rabu, 17 Oktober 2018 / 17:10 WIB
Realisasi belanja negara mencapai Rp 1.512 triliun, berikut rinciannya
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyerapan belanja negara di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 bertumbuh hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Realisasi belanja negara hingga akhir September 2018 telah mencapai Rp 1.512,55 triliun atau setara 68,1% dari pagu APBN 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penyerapan belanja negara hingga September tumbuh 10% secara tahunan (yoy). "Pertumbuhan belanja negara ini tumbuh hampir dua kali lipat dari periode yang sama di tahun lalu yang hanya tumbuh 5,3% yoy," kata Sri, Rabu (17/10).

Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp 938,78 triliun, serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 573,77 triliun.

Realisasi BPP terdiri atas belanja kementerian dan lembaga senilai Rp511,46 triliun atau 60,35% dari pagu alokasi APBN tahun 2018. Serta, belanja non-kementerian dan lembaga senilai Rp 427,32 triliun atau 70,39% dari pagu APBN 2018.

Secara keseluruhan, realisasi BPP telah memenuhi 64,54% dari alokasi APBN 2018, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2017. "Penyerapan belanja lebih baik dari tahun lalu karena komitmen kementerian dan lembaga untk membelanjakan yang lebih baik," ujar Sri Mulyani.

Sementara, realisasi TKDD sampai dengan akhir September 2018 telah mencapai Rp 573,77 triliun atau 74,9% dari pagu APBN 2018. Realisasi tersebut meliputi transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp535,85 triliun atau 75,9% dari APBN, dan dana desa Rp 37,92 triliun atau 63,2% dari APBN 2018.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti mengatakan, pertumbuhan realisasi TKD bulan September 2018 lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh minus 0,21 yoy.

"TKD bulan ini tumbuh 1,7% yoy. Ini menunjukkan daerah sudah mulai bisa memahami pelaporan berbasis kinerja yang kita jadikan cara. Ini menunjukkan governance di daerah semakin baik," ujar Prima, Rabu (17/10).

Secara lebih rinci, realisasi TKD terdiri dari dana perimbangan Rp 514,56 triliun atau 76,1% dari pagu APBN 2018, lalu dana insentif daerah (DID) sebesar Rp 7,24 triliun atau 85,2% dari target APBN 2018. Serta, dana otonomi khusus dan keistimewaan DIY senilai Rp 14,04 triliun atau 66,7% pagu APBN 2018.

Sementara, realisasi penyaluran dana desa masih tumbuh minus 4,3% yoy dengan nilai Rp 37,9 triliun hingga September 2018 lalu. Prima menjelaskan, dari segi tahapan, tahap I penyaluran dana desa sudah mencapai 99,92% dan tahap kedua sebesar 99,42%. Adapun, untuk tahap ketiga yang disalurkan dari rekening pusat ke daerah, ini sudah mencapai Rp 2,06 triliun untuk sekitar 44 daerah dengan sekitar 6.596 desa.

"Permasalahannya dari daerah ke desa masih sangat rendah. Ini terkait persayaratan penyaluran yang baru bisa kalau realisasi penyaluran tahap kedua sudah mencapai 75%," terang Prima.

Untuk itu, Prima mengatakan, pemerintah bakal terus mendorong pemerintah daerah merealisasikan penyaluran dana desa secara lebih optimal. Sebab, hingga akhir tahun, target penyaluran dana desa menurut APBN 2018 mencapai Rp 60 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×