kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pokja IV: Sejumlah perusahaan mengantre masuk Indonesia


Rabu, 12 Desember 2018 / 17:55 WIB
Pokja IV: Sejumlah perusahaan mengantre masuk Indonesia
ILUSTRASI. Pertumbuhan Properti Pembangunan gedung bertingkat


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah perusahaan manufaktur elektronik asal Taiwan, Pegatron Corporation, sejumlah perusahaan telah mengantre untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Fasilitas libur pajak (tax holiday) menjadi salah satu faktor penarik yang membuat para investor tertarik mengikuti jejak Pegatron di Indonesia.

Wakil Ketua Pokja IV Percepatan Investasi Purbaya Y. Sadewa mengonfirmasi, masih ada beberapa investor yang tertarik masuk ke Indonesia.

"Sektornya petrokimia, baterai listrik, telekomunikasi, dan lain-lain," ujar Purbaya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/12). Namun, ia tidak merinci persis perusahaan apa dari masing-masing sektor tersebut.

Purbaya menyebut, ketertarikan investor tersebut salah satunya dipicu oleh pemberian fasilitas tax holiday oleh pemerintah.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 150 Tahun 2018, industri pionir yang memiliki nilai penanaman modal setidaknya Rp 500 miliar berhak memperoleh tax holiday sebesar 100%.

Sementara, penanaman modal senilai Rp 100 miliar - 500 miliar juga diberikan fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan sebesar 50%.

Kendati begitu, Purbaya menilai, tax holiday saja tidak cukup untuk menjaga daya tarik Indonesia di mata investor dalam persaingannya dengan negara-negara tetangga. "Kita masih dianggap kurang menarik dibandingkan negara saingan kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Purbaya mengatakan, tingginya biaya logistik merupakan salah satu persoalan yang menjadi pertimbangan para calon investor.

Pegatron, misalnya, sempat mengeluh lantaran biaya transportasi dari Singapura ke Batam lebih tinggi ketimbang China ke Singapura.

Ia pun berjanji bakal segera menyelesaikan persoalan biaya logistik tersebut agar lebih masuk akal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×